Sabtu, 14 Maret 2009

Pandai, Cerdas, Lihai, Licik

Kemarin sekitar sepuluh menit saya menyaksikan “The Candidate” di MetroTV, yang menjadi kandidat adalah Pak Siswono Yudohusodo. Salah satu panelis yang mengajukan pertanyaan kepada Pak Sis adalah ibu Sri Adiningsih, ibu dosen cantik dan cerdas yang sempat mengampu mata kuliah BLK (Bank dan Lembaga Keuangan lainnya) yang pernah saya pelajari saat masih kuliah dulu. Harus diakui, Pak Sis memang paham betul seluk-beluk bidang pertanian dan perkebunan di Indonesia. Tapi yang melekat di otak saya bukan hanya paparannya mengenai pertanian, tapi salah satu kalimatnya yang bikin gerr hadirin di studio Metro. Begini ucapan beliau “orang pandai yang banyak akal berarti cerdas, lebih banyak akalnya lihai, lebih banyak akalnya lagi licik”. Huehehehe…. Cerdas, Pak!
Akhirnya, saya pun tergelitik mencari tahu apa arti ke-empat kata-kata itu: pandai, cerdas, lihai dan licik. Berikut hasil browsingan saya dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring:
PANDAI
1pan•dai 1 a cepat menangkap pelajaran dan mengerti sesuatu; pintar; cerdas: anak itu -- , rajin, dan jujur; 2 a mahir; cakap; terampil: karyawan itu -- lagi cekatan; ia -- berbahasa Inggris; 3 v dapat; sanggup: anak itu sudah -- membaca; 4 a berilmu: banyak orang -- di daerah ini;
-- berkorong kampung, ki pandai menyesuaikan diri dng adat kebiasaan dl lingkungan kampung;
-- berselit-belit pandai berkelit; -- hidup 1 pandai mengatasi masalah kehidupan sehari-hari sehingga tidak kekurangan, tidak berutang, dsb; 2 pandai menempatkan diri dl pergaulan; -- jatuh cak dapat cepat mencari akal untuk menyelamatkan diri; pandai berdalih;
ber•pan•dai-pan•dai v berbuat sesuatu untuk orang lain tanpa bertanya dulu kpd yg berkepentingan;
me•man•dai, ~ diri v berpandai-pandai;
me•man•dai-man•dai v berlagak pandai; menurut pikiran sendiri; berpegang pd pendirian sendiri;
me•man•dai•kan kl v menjadikan pandai: tugas seorang guru ialah ~ muridnya;
ke•pan•dai•an n keadaan (perihal) pandai; kepintaran; kemahiran; kecakapan: dr mana pula ia mendapat ~ itu?;
se•pan•dai-pan•dai a betapa pun pandainya;
~ tupai melompat, sekali gawal juga, pb sepandai-pandai orang, ada kalanya ia salah (keliru) juga
2pan•dai n 1 tukang tempa: -- besi; 2 juru (tukang) ramu: -- obat; -- ukir juru ukir;
-- lukis ark orang yg pandai membuat gambar; juru gambar; pelukis;
me•man•dai•kan kl v membuatkan: maka disuruh oleh Putri segala orang utas ~ sebuah mahligai keemasan
CERDAS
cer•das a 1 sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dsb); tajam pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yg -- lagi baik budi; 2 sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat): biarpun kecil badannya, tidak kurang -- nya;
-- cermat pertandingan adu ketajaman berpikir dan ketangkasan menjawab (pertanyaan, soal matematika, dsb) secara cepat dan tepat; -- tangkas cerdas cermat;
men•cer•das•kan v mengusahakan dsb supaya sempurna akal budinya; menjadikan cerdas: usaha ~ bangsa harus mendapat prioritas pertama dl rencana pembangunan; ~ akal budi;
pen•cer•das•an n proses, cara, perbuatan mencerdaskan;
ke•cer•das•an n 1 perihal cerdas; 2 perbuatan mencerdaskan; kesempurnaan perkembangan akal budi (spt kepandaian, ketajaman pikiran): perpustakaan didirikan untuk meningkatkan ~ masyarakat;
~ emosional kecerdasan yg berkenaan dng hati dan kepedulian antarsesama manusia, makhluk lain, dan alam sekitar; ~ intelektual kecerdasan yg menuntut pemberdayaan otak, hati, jasmani, dan pengaktifan manusia untuk berinteraksi secara fungsional dng yg lain; ~ spiritual kecerdasan yg berkenaan dng hati dan kepedulian antarsesama manusia, makhluk lain, dan alam sekitar berdasarkan keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa
LIHAI
li•hai a 1 pintar; cerdik; cekatan; pandai (menipu dsb): dia sangat -- memperdayakan lawannya; 2 tajam (tt senjata);
ke•li•hai•an n kepintaran; kecekatan: untuk melalui jalan yg curam dan berliku-liku itu, sangat dibutuhkan ~ mengemudi
LICIK
1li•cik a 1 banyak akal yg buruk; pandai menipu; culas; curang; 2 licin;
ke•li•cik•an n kepandaian memutarbalikkan perkataan; kecurangan; keculasan: ia terpaksa menggunakan ~ nya untuk menjebak lawannya
2li•cik a 1 mudah menyerah; gampang kalah; 2 penakut

Hmm…jadi bingung. Yah, berhubung saya suka quotation-nya dan relatively sependapat sama Bapak, bagaimana kalau kalimatnya sedikit kita rubah, Pak. Orang pandai yang banyak akal berarti cerdas, lebih banyak akalnya lihai, lebih banyak akalnya lagi namun tidak mempunyai hati nurani licik”. Setuju tidak, Pak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar