Jumat, 27 Februari 2009

Tempora Mutantur Et Nos Mutamur In Illis


Kira-kira bulan Desember tahun 2008 saya tergerak untuk ikutan friendster, mencari tahu kabar teman-teman yang sudah lama tidak bersua, eh ketemu foto agak jadul ini di 'rumahnya' Nila. Lalu tepat pada tanggal 14 Januari 2009 saya signed up di facebook. Makin banyak yang saya ketahui tentang keadaan rekan-rekan yang lain. Dan judul tulisan ini cukup mewakili perasaan saya mengetahui sekelumit perjalanan hidup teman-teman saya, baik sahabat zaman SMA maupun rekan-rekan semasa kuliah. Menyadari hal-hal kecil yang mungkin berubah seiring waktu dalam hal keterikatan emosi saya dengan mereka setelah sekian waktu berlalu. Mengapresiasi senyuman mereka yang tetap membuka tangannya untuk saya, menghilangkan prasangka yang berkelebat tanpa permisi, dan coba memaklumi harapan yang tidak terwujud.
Tempora mutantur et nos mutamur in illis. Waktu berubah dan kita pun berubah seiring dengannya (kutipan dari drama karya Edward Forsett, Pedantius). Perubahan yang paling mudah dilihat tentu adalah status mereka. Banyak rekan-rekan saya yang sudah berkeluarga dan memiliki putera atau puteri, sehingga kini sudah ada yang memanggil "Mama" atau "Papa". Perubahan selanjutnya adalah keberadaan masing-masing. Tersebar di seluruh Nusantara karena alasan pekerjaan dan keluarga, maupun berada di luar Indonesia untuk melanjutkan kuliah. Perubahan mengenai sikap dan pemikiran agak sulit saya telusuri karena butuh moment dan komunikasi yang intens. I don’t have enough information to say secara rinci apa yang berubah pada diri sahabat-sahabat saya dari segi non-fisik.
Kalau tidak salah, Pak T. Hani Handoko (dosen FEB UGM) pernah mengucapkan ini dalam salah satu kuliahnya (narasinya memakai bahasa saya): selalu perbaharui persepsi kita terhadap orang di sekitar kita, karena seiring waktu orang bisa berubah. Kumpulkan informasi terbaru mengenai seseorang, compare dengan stored information yang ada di otak kita mengenai orang tersebut, baru kita bisa menilai seseorang. Never.. never…ever… menilai orang hanya berdasarkan informasi lama yang kita punya. Dalam hal mengolah informasi ini pun harus diperhatikan bahwa kita bisa melihat informasi yang ada secara berbeda. Misalnya, dalam buku pegangan kami dulu, mahasiswa diminta melihat suatu gambar, kemudian diminta menafsirkan gambar tersebut merupakan gambar wanita muda atau gambar nenek-nenek. Apakah para mahasiswa sepakat bahwa gambar tersebut hanya menunjukkan seorang wanita muda saja? Ataukah seorang yang telah lanjut usia saja? Ya, tentu Anda dapat menebak, jawaban para mahasiswa memang terbagi pada kedua pilihan jawaban tersebut. Demikianlah pada kenyataannya, akan ada banyak pendapat mengenai suatu potret kehidupan, sebanyak orang yang diminta memberikan opini terhadap potret tersebut.
Cara pandang kita, bahkan kecenderungan sikap kita dapat mempengaruhi penilaian kita atau dengan kata lain kita bisa jadi sangat subjektif menilai sesuatu. Manusia memang punya kecenderungan lebih mudah mempercayai apa yang ingin dipercayainya. Sebagai contoh jika Anda tidak menyukai seseorang, kemudian ada orang lain yang menyampaikan pada Anda bahwa orang yang tidak Anda sukai itu berbuat baik. Apakah dengan mudah Anda mempercayainya? Mungkin kalimat pertama yang meluncur dari bibir Anda adalah “Kok tumben”, atau “Ah, yang bener?”, atau “Infonya salah kali” hehehe…. Kalau informasi yang sampai ke telinga Anda mengenai perbuatan buruk orang yang tidak Anda sukai, mungkin Anda akan langsung berujar “Emang seperti itu dia”, mungkin juga Anda akan berkata “Nah, bener kan penilaian gue tentang dia selama ini”. Ya..ya..ya… apapun kondisinya, pada akhirnya saya ajak Anda untuk menyepakati hal berikut: pandanglah sesuatu secara objektif dengan kacamata yang positif.
Detik demi detik berlalu, menit menggenapkan diri menjadi hitungan jam. Hari berjalan menjadi bulan, bahkan sekarang berbilang tahun dari masa-masa kebersamaan saya bersama teman-teman saya tersebut. Garis kehidupan saya pernah bersinggungan dengan Rahma “Reni” Julaikha, Reny “Reno” Novita, Mbak Septiana “Nana” Ambarwati, Diana Aryani, Nila Krisna, Daim Syukriah, Fitri "Fathia" Asih, M. Said “Aunk” Fathurrahman, Novan Restu “Momon” Pramono, Agung "Prast" Prasetyo“Yono” Sriyono, Epsi Euriga bahkan seorang “Danang” Dananta Adi Nugroho yang ternyata mengetahui keberadaan saya di kampus.
Semua babak kehidupan yang pernah kami pentaskan bersama, melintas di benak saya bagai parade film. Banyak kesalahan yang saya lakukan kepada teman-teman saya. Permohonan ampun saya kepada Allah atas kesalahan saya pada teman-teman memang tak lengkap jika saya tidak meminta maaf kepada mereka. Jika kalian, sahabat-sahabat membaca tulisan ini, mohon maafkanlah segala perbuatan saya yang menyakiti hati kalian. Diriku hanyalah manusia bodoh yang seringkali tak cakap dalam berfikir dan bertindak.
Tempora mutantur et nos mutamur in illis, waktu berubah dan kita pun berubah seiring dengannya. Semoga perubahan pada diri kita selalu menuju ke arah yang lebih baik, hari ke hari. Sebagaimana keinginan waktu sendiri agar kita selalu memanfaatkan kehadirannya seperti isi hadits qudsi berikut: "Pada setiap fajar ada dua malaikat yang berseru-seru: "Wahai anak Adam aku adalah hari yang baru, dan aku datang untuk menyaksikan amalan kamu. Oleh sebab itu manfaatkanlah aku sebaik-baiknya. Karena aku tidak kembali lagi sehingga hari pengadilan". (H.R.Tarmidzi)

Biarkan Aku Sendiri

“Malam ini cerah..,”.

Ya, secerah hatiku yang bahagia bisa memandangmu di bawah cahaya sang penerang malam. Tidak tahukah kamu rasa yang membuncah didadaku? Rasa itu ingin menyeruak dan berteriak pada dunia: inilah pria yang kucintai!

“Mmmm…. Telah lama ingin kuutarakan bahwa aku ingin menawarkan kembali hatiku padamu”.

“Tapi sebelah kakimu masih berada pada perahu yang lain”.

“Aku bersedia keluar dari perahu itu lalu berenang untuk menggapai perahu di mana dirimu berada”.

“Jangan kau lakukan itu, perahu yang kau tinggalkan bisa karam. Pun tak ada lagi tempat yang bisa kuberikan padamu”.

“Apa tidak tersisa cinta untukku?”.

“Yang jadi pertanyaan justru masihkah ada cinta bagi orang lain selain cintaku padamu?”.

“Lantas, kenapa kau tidak bersedia menerimaku”.

“Hatiku terluka dalam karena penghianatanmu, bernanah dan menggerogoti kewarasanku. Air mata menjadi sahabatku. Tubuhku pun melayu. Mimpi-mimpi tentangmu menjadi pelipur laraku. Cukup sudah, aku tak ingin lagi kecewa. Aku telah lama membunuh angan-anganku bersamamu, tepat saat kau berjalan bersama kekasihmu di hadapanku hanya berselang beberapa waktu semenjak kita berpisah”.

“Tapi itu bukan penghianatan. Kita sudah sepakat untuk tidak bersama lagi waktu itu”.

“Itu keputusanmu, bukan keinginanku. Kau minta kita menempuh jalan masing-masing. Keinginanmu menjadi kewajiban bagiku untuk mewujudkannya. Kau memang tidak menghianati hubungan kita, tapi kau menyelingkuhi cintaku padamu. Aku membenci perselingkuhan, sangat membencinya, sekecil apapun. Apakah kau tidak tahu perselingkuhan telah memenjarakan banyak perempuan dalam nestapa. Aku bersusah payah keluar dari penjara itu. Apa jaminan yang dapat kau berikan untuk meyakinkanku bahwa aku tidak akan menjadi penghuni penjara itu lagi”.

“Aku mencintaimu…”.

“Andai kau mengatakannya bertahun-tahun lalu. Saat aku masih menantimu membalikkan badan di ujung jalan itu. Saat mawar-mawar dari kebunku yang khusus kurangkai demi menyambutmu belum mengering dan mati. Saat aku masih mengharapkan senyummu di persuaan kita. Saat aku selalu mencari bayangmu sekedar untuk mengobati rinduku. Saat aku merangkai malam-malam yang kulalui dengan harapan semoga esoknya kau datang lagi padaku dan memintaku kembali padamu. Saat aku belum bersumpah bahwa aku tidak akan menyakiti orang yang mencintaiku setelahmu”.

“Apa kau membenciku?”.

“Aku pernah berharap bisa membencimu. Kupikir dengan membencimu lebih mudah bagiku untuk tidak memperdulikan keberadaanmu. Semakin kuingin membencimu, semakin air mataku tumpah menghapuskan keinginan itu. Seberapapun tipisnya pembatas benci dan rindu yang dikatakan orang, tak sanggup aku memutus pembatas itu dengan pedang kekecewaanku terhadapmu. Aku terlalu mencintaimu sampai tak sanggup membencimu”.

“Apa yang menjadi keinginanmu sekarang?”.

“Aku ingin berjalan dengan kepala tegak sebagai orang yang memegang sumpah”.

“Apa kau mencintainya?”.

“Dia mencintaiku. Sangat. Itu sudah cukup bagiku”.

“Bagaimana dengan perasaanmu padaku?”.

“Biarkan aku menikmatinya dalam kesunyian. Meresapinya dan merasakannya mengalir dalam setiap pembuluh darahku”.

Kamis, 26 Februari 2009

Ad Hoc dan Ad Interim

Sudah 2 hari ini saya sms-an dengan sesama CPNS Sekretariat KPU yang sedang menunggu pengumuman penempatan. Pembahasan sedikit keluar jalur, yang entah karena apa, rekan saya ini kekeuh bahwa ada kemungkinan KPU dibubarkan sebab payung hukum keberadaan KPU tidak kuat (????) dan menurutnya banyak orang yang ingin KPU dibubarkan. Padahal saya sudah membongkar file-file saya dan menginformasikannya tentang Amandemen Ketiga UUD 1945 dan UU Pemilu mengenai keberadaan KPU. Bicara kemungkinan, segala hal di dunia ini pasti memiliki dua sisi, ya atau tidak, ada atau tidak, ya semua mungkin-mungkin aja terjadi. Misalnya yang pernah terjadi di Republik ini: Depsos dibentuk, dibubarkan, akhirnya dibentuk lagi. Do not to worry about a thing yang kita sendiri gak tahu bakal terjadi atau gak, atau kapan terjadinya (harus baca La Tahzan lagi nih sepertinya to remind me supaya tidak menghabiskan waktu mengkhawatirkan masa depan too much). Kalau pun itu terjadi, ya kita lihat dulu kondisinya seperti apa, baru bisa take action. Ah, sudahlah... saya takut jadinya ntar ngomongin orang seperti halnya saya takut diskusi kami kemarin hanya sebagai debat kusir. Na'udzubillah.

Tapi ada satu hal yang ditulis rekan saya ini mengenai KPK yang dikatakannya ad hoc dan kemungkinan dibubarkan secara hukum apalagi banyak pihak yang ingin membubarkannya. Ingin menyamakan persepsi mengenai pengertian ad hoc saya pun browsing ke www.hukumonline.com. Mungkin kutipan dari situs tersebut bisa mengingatkan kita kembali mengenai pengertian ad hoc, dan perbedaannya dengan ad interim. Berikut ini petikan yang saya peroleh:
".......Sebagian politisi menganggap KPK gagal mencapai target, jadi tidak layak meneruskan perannya karena tidak beda dengan penegak hukum lain- polisi dan jaksa, dalam berkinerja. Sebagian politisi lainnya keukeuh meyatakan KPK adalah institusi yang sifatnya ad hoc yang diartikan sebagai bersifat sementara.
Memang istilah ad hoc sangat sering disalahartikan oleh banyak orang sebagai suatu yang bersifat sementara. Padahal arti ad hoc bukankah sementara, tetapi “untuk tujuan yang tertentu.” Yang dimaksud dengan “sementara”, maka istilahnya dalam bahasa Latin adalah ad interim. Jika kita buka Black’s Law Dictionary, ad hoc artinya: “formed for a particular purpose” (Latin). Sedang ad interim artinya: “in the meantime, temporarily” (Latin). Jadi, memang banyak politisi salah kaprah.
Yang pasti, KPK bukan lembaga yang dibentuk untuk sementara (ad interim), dan yang benar KPK sesuai dengan semangat penciptaannya memang dibentuk untuk tujuan khusus tertentu (ad hoc dalam pengertian yang benar). Siapa perduli dengan istilah-istilah yang digunakan...."

Moga bermanfaat....

Rabu, 25 Februari 2009

Lemah lembut dan menahan amarah

Kelemahlembutan adalah akhlak mulia. Ia berada
diantara dua akhlak yang rendah dan jelek, yaitu
kemarahan dan kebodohan. Bila seorang hamba menghadapi
masalah hidupnya dega kemarahan dan emosional, akan
tertutuplah akal dan pikirannya yang akhirnya
menimbulkan perkara-perkara yang tidak diridhoi Allah
ta'ala dan Rasul-Nya. Dan jika hamba tersebut
menyelesaikan masalahnya dengan kebodohan dirinya,
niscaya ia akan dihinakan manusia. Namun jika dihadapi
dengan ilmu dan kelemahlembutan, ia akan mulia di sisi
Allah ta'ala dan makhluk-makhluknya.
Orang yang memiliki akhlak lemah lembut, insya Allah
akan dapat menyelesaikan problema hidupnya tanpa harus
merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

Melatih diri untuk dapat memiliki akhlak mulia ini
dapat dimulai dengan menahan diri ketika marah dan
mempertimbangkan baik buruknya suatu perkara sebelum
bertindak. Karena setiap manusia tidk pernah
terpisahkan dari problema hidup, jika ia tidak
membekali dirinya dengan akhlak ini, niscaya ia gagal
untuk menyelesaikan problemanya.

Demikian agungnya akhlak ini sehingga Rasullah memuji
sahabatnya Asyaj Abdul Qais dengan sabdanya :
"Sesungguhnya pada dirimu ada dua perangai yang
dicintai Allah yakni sifat lemah lembut (sabar) dan
ketenangan (tidak tergesa-gesa)" (HR. Muslim)

Akhlak mulia ini terjadang diabaikan oleh manusia
ketika amarah telah menguasai diri mereka, sehingga
tindakannya pun berdampak negatif bagi dirinya ataupun
orang lain.
Padahal Rasulullah sudah mengingatkan dari sifat marah
yang tidak pada tempatnya, sebagaimana beliau bersabda
kepada seorang sahabat yang meminta nasehat :
"Janganlah kamu marah". Dan beliau mengulanginya
berkali-kali dengan bersabda : "Janganlah kamu marah"
(HR. Bukhari). Dari hadits ini diambil faedah bahwa
marah adalah pintu kejelekan, yang penuh dengan
kesalahan dan kejahatan, sehingga Rasulullah
mewasiatkan kepada sahabatnya itu agar tidak marah.
Tidak berarti manusia dilarang marah secara mutlak.
Namun marah yang dilarang adalah marah yang disebabkan
oleh hawa nafsu yang memancing pelakunya bersikap
melampaui batas dalam berbicara, mencela, mencerca,
dan menyakiti saudaranya dengan kata-kata yang tidak
terpuji, yang mana sikap ini menjauhkannya dati
kelemahlembutan.

Didalam hadits yang shahih Rasulullah shalallahu
'alahi wa sallam bersabda : "Bukanlah dikatakan
seorang yang kuat itu dengan bergulat, akan tetapi
orang yang kuat dalam menahan dirinya dari marah"
(Muttafaqqun'alahi).

Ulama telah menjelaskan berbagai cara menyembuhkan
penyakit marah yang tercelah yang ada pada seorang
hamba, yaitu :

1. Berdoa kepada Allah, yang membimbing dan menunjuki
hamba-hambaNya ke jalan yang lurus dan menghilangkan
sifat-sifat jelek dan hina dari diri manusia. Allah
ta'ala berfirman : "Berdoalah kalian kepadaku
niscaya akan aku kabulkan"(Ghafir: 60)

2. Terus-menerus berdzikir pada Allah seperti membaca
Al-Quran, bertasbih, bertahlil, dan istigfar, karena
Allah telah menjelaskan bahwa hati manusia akan tenang
dan tenteram dengan mengingat Allah. Allah berfirman :
"Ingatlah dengan mengingat Allah hati menjadi
tenteram"( Ar-Ra'd : 28)

3. Mengingat nash-nash yang menganjurkan untuk menahan
marah dan balasan bagi orang-orang yang mampu manahan
amarahnya sebagaimana sabda nabi shalallahu ‘alaihi
wasallam : "Barangsiapa yang menahan amarahnya
sedangkan ia sanggup untuk melampiaskannya, (kelak di
hari kiamat) Allah akan memanggilnya di hadapan para
makhluq-Nya hingga menyuruhnya memilih salah satu dari
bidadari surga, dan menikahkannya dengan hamba
tersebut sesuai dengan kemaunnya "(HR. Tirmidzi, Ibnu
Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

4. Merubah posisi ketika marah, seperti jika ia marah
dalam keadaan berdiri maka hendaklah ia duduk, dan
jikalau ia sedang duduk maka hendaklah ia berbaring,
sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa
sallam :
"Apabila salah seorang diantara kalian marah
sedangkan ia dalam posisi berdiri, maka hendaklah ia
duduk. Kalau telah reda/hilang marahnya (maka cukup
dengan duduk saja), dan jika belum hendaklah ia
berbaring".(Al-Misykat 5114).

5. Berlindung dari setan dan menghindar dari
sebab-sebab yang akan membangkitkan kemarahannya.
Demikianlah jalan keluar untuk selamat dari marah yang
tercela. Dan betapa indahnya perilaku seorang muslim
jika dihiasi dengan kelemahlembutan dan kasih sayang,
karena tidaklah kelemahlembutan berada pada suatu
perkara melainkan akan membuatnya indah. Sebaliknya
bila kebengisan dan kemarahan ada pada suatu urusan
niscaya akan menjelekkannya. Rasulullah shalallahu
alaihi wa sallam bersabda : "Tidaklah kelemahlembutan
itu berada pada sesuatu kecuali akan membuatnya indah,
dan tidaklah kelembutan itu dicabut kecuali akan
menjadikannya jelek"(HR. Muslim).

<>
Taken from: www.mail-archive.com/daarut-tauhiid@yahoogroups.com

Bersedekahlah, Wahai Para Wanita…!

Pernahkah Anda berdagang mendapat keuntungan sepuluh kali lipat? Alangkah bodohnya kita jika menolak mendapat keuntungan tujuh ratus kali lipat!

Keshahihan transaksi itu Rasulullah saw. sendiri yang menjamin. “Barangsiapa yang menafkahkan hartanya untuk membantu peperangan di jalan Allah, maka akan dilipatgandakan pahalanya menjadi tujuh ratus,” begitu kata Rasulullah saw. (Tirmidzi, hadits nomor 1625)

Karena itu tak datang kepada Rasulullah saw. seorang lelaki dengan membawa seekor untanya, seperti yang diceritakan Abu Mas’ud Al-Anshari r.a. Ia berkata, “Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw. dengan menuntun seekor unta yang dilubangi hidungnya. Kemudian ia berkata, ‘Unta ini saya pergunakan untuk berperang di jalan Allah, wahai Rasulullah.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Kamu akan mendapatkan tujuh ratus unta semisal itu pada hari kiamat, semua dilubangi hidungnya.’” (Muslim, hadits nomor 3508)

Sungguh ini kabar gembira dari Rasulullah saw. Apa yang kita sedekahkan di jalan Allah, kita akan mendapat gantinya hal serupa tujuh ratus kali lipat. Jika kita wakafkan satu rumah untuk majelis taklim, Allah swt. akan mengembalikan 700 rumah kepada kita. Jika kita wakafkan sebuah mobil Kijang Inova, Allah swt. akan membalas dengan 700 mobil Kijang Inova semisal yang kita wakafkan.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menunbuhkan tujuh tangkai; pada setiap tangkai seratus butir. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 261)

Begitulah janji Allah kepada orang yang berinfak dengan niat yang ikhlas karena Allah swt. semata. Dan infaknya pun disalurkan kepada tempat yang benar, kepada orang-orang yang berhak. Rasulullah saw. mengajarkan perihal ini kepada para sahabatnya. Bahkan, kepada Bilal yang termasuk kalangan sahabat yang fakir secara finansial. “Wahai Bilal, berinfaklah! Jangan takut kekurangan dari Dzat yang mempunyai langit,” demikian sabda Rasulullah saw. (Shahih Al-Jami, hadits nomor 1612)

Jika Bilal yang miskin saja Rasulullah saw. menganjurkan berinfak, bagaimana dengan sahabat yang berpunya?

Anjuran berinfak bukan saja kepada kaum lelaki. Rasulullah saw. bahkan berwasiat khusus kepada kaum wanita. Saat bertemu dengan Asma’, Rasulullah saw. berkata, “Berinfaklah dan janganlah kamu menghitung-hitung hartamu, karena Allah juga akan menghitung-hitung rezeki-Nya untukmu. Dan janganlah engkau bakhil dengan hartamu, karena Allah juga akan bakhil kepadamu.” (Bukhari, hadits nomor 2420)

Pada kesempatan lain, saat usai shalat Idul Adha di sebuah tanah lapang, Rasulullah saw. berseru, “Wahai manusia, bersedekahlah kalian!” Kemudian beliau menuju ke tempat para wanita dan bersabda, “Wahai para wanita, bersedekahlah kalian semua, karena aku telah melihat banyak penghuni neraka adalah dari golongan kalian.”

Mereka berkata, “Ya Rasulullah, mengapa hal itu bisa terjadi?” Rasulullah saw. menjawab, “Karena kalian sering melaknat dan mengingkari pemberian suami. Aku tidak pernah melihat golongan yang lemah akal dan agamanya, namun dapat menghilangkan kejernihan akal seorang lelaki yang teguh selain dari kalian, wahai para wanita.”

Setelah mendengar anjuran itu, para wanita itu segera melepas anting-anting dan cincin mereka. Para shahabiyah itu bersegera menunaikan anjuran Rasulullah saw. Bersedekah.

Kemudian Rasulullah saw. pergi. Sesampai di rumah, datanglah Zainab, istri Abdullah bin Mas’ud. Ia meminta izin untuk bertemu. Salah seorang istri beliau pun berkata, “Wahai Rasulullah, ini ada Zainab.” Kemudian Rasulullah saw. bertanya, “Zainab siapa?” “Zainab istri Abdullah bin Mas’ud,” jawab istri beliau. Rasulullah saw. berkata, “Izinkan ia masuk.”

Setelah masuk, Zainab berkata, “Wahai Nabi Allah, hari ini Engkau telah menyuruh kami untuk bersedekah, dan aku mempunyai perhiasan yang ingin aku sedekahkan, namun Ibnu Mas’ud beranggapan bahwa ia dan anak-anaknya yang lebih berhak menerima sedekahku.” Rasulullah saw. bersabda, “Ibnu Mas’ud benar. Suamimu dan anak-anakmu adalah orang-orang yang paling berhak menerima sedekahmu.” (Tirmidzi, hadits nomor 664)

Begitulah para wanita di zaman Rasululllah saw. Mereka selalu bersegera jika melihat peluang untuk beramal dan berbuat kebajikan. Tidak berpikir dua kali. Sungguh beda dengan kita. Meski setiap hari melihat korban bencana di televisi dan membaca berita bayi-bayi menderita busung lapar di koran, semua itu tidak menggerakkan tangan kita untuk mengulurkan bantuan. Masih asyik dengan hobi kita bershopping ria ke mall-mall.

Taken from: www.dakwatuna.com

Minggu, 22 Februari 2009

Kisah Tsabit bin Ibrahim

Seorang lelaki yang saleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa berpikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lezat itu. akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahwa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat ijin pemiliknya. Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar menghalalkan buah yang telah dimakannya.

Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja dia berkata, "Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap Anda menghalalkannya". Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan merawat dan mengurusi kebunnya". Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah kumakan ini." Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam". Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa seijin pemiliknya. Bukankah Rasulullah Saw sudah memperingatkan kita lewat sabdanya : "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka"

Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata," Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Karena itu maukah tuan menghalalkan apa yang sudah kumakan itu ?" Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak, aku tidak bisa menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu karena takut ia tidak bisa memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan ?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"

Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, "Apakah karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu ?" Tetapi pemilik kebun itu tidak menggubris pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, "Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!"

Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berpikir dalam hatinya, apakah perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai istri gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak bisa menghalalkan apa yang telah kau makan !"

Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya dan perkawinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul 'alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala".

Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkawinan usai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui istrinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berpikir akan tetap mengucapkan salam walaupun istrinya tuli dan bisu, karena bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam ,"Assalamu'alaikum..." Tak dinyana sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi istrinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu , dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya . Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang kini menjadi istrinya itu menyambut uluran tangannya. Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini.

"Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada dihadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", Kata Tsabit dalam hatinya. Tsabit berpikir, mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan yang sebenarnya ? Setelah Tsabit duduk di samping istrinya , dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta . Mengapa ?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah".

Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli. Mengapa?"
Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah. Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan ?"
Tanya wanita itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan istrinya. Selanjutnya wanita itu berkata, "aku dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang bisa menimbulkan kegusaran Allah Ta'ala".

Tsabit amat bahagia mendapatkan istri yang ternyata amat saleh dan wanita yang memelihara dirinya. Dengan bangga ia berkata tentang istrinya, "Ketika kulihat wajahnya... Subhanallah , dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap". Tsabit dan istrinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian mereka dikaruniai seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke seluruh penjuru dunia. Itulah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit.

Taken from: www.geocities.com/qasasulislam

Sabtu, 21 Februari 2009

Soto Medan

Bahan:
1 ekor ayam, belah dua atau empat bagian
1000 ml santan encer
250 ml santan kental
3 sdm minyak sayur untuk menumis
minyak agak banyak untuk menggoreng ayam

Bumbu, haluskan:
7 siung bawang merah
3 siung bawang putih
3 sdm ketumbar utuh, sangrai
1 sdt jintan utuh, sangrai
1 sdt merica utuh
1 sdt jahe cincang
1 sdt kunyit cincang
garam secukupnya

Bumbu lainnya:
3 btg serai, memarkan bagian putihnya
5 lbr daun jeruk
2 lbr daun salam
1 ptg lengkuas ukuran 2cm, memarkan

Pelengkap:
5 btr telur rebus, belah
4 bh tomat merah ukuran sedang, belah
350g kentang rebus, potong bulat
bawang goreng untuk taburan secukupnya
emping
sambal soto
irisan jeruk nipis
kecap manis

Cara membuat:
Tumis bumbu halus, serai, daun jeruk, daun salam dan lengkuas sampai harum, masukan ayam, masak hingga berubah warnanya.
Tuangi santan cair, masak dengan api sedang hingga ayam lunak, angkat.
Lumuri potongan ayam dengan garam secukupnya, goreng hingga kecoklatan, angkat, cabik-cabik dan sisihkan.
Masukan santan kental ke dalam bekas rebusan ayam, didihkan.

Penyelesaian:
Dalam mangkuk atur daging ayam, kentang, tomat dan telur.
Tuangi kuah panas.
Santap hangat dengan nasi atau lontong dan pelengkap.

Taken from: www.bankresep.wordpress.com

Variasi Roti Unyil

Resep Dasar Roti Unyil
Bahan:
375 gr tepung terigu protein tinggi/hard wheat
100 gr tepung terigu protein sedang
130 gr gula pasir
3 kuning telur
100 gr mentega
275 ml air es
30 gr susu bubuk
11 gr ragi instan
1 sdt bread improver/pengempuk roti
1 sdt garam halus
Cara Membuat:
1. Campur semua bahan kering, aduk rata. Masukan kuning telur dan air es sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis. Tambah kan mentega uli lagi sampai terbentuk adonan yang licin dan lembut.
2. Diamkan adonan selama 45 menit atau sampai mengembang dua kali lipat. Kempeskan adonan dan potong-timbang sesuai kebutuhan resep.
3. Fermentasikan kembali selama 30 menit. Kempeskan lagi dan adonan siap dibentuk sesuai jenis kue.

Unyil Gulung Isi Daging Asap
Untuk 70 buah
Bahan:
1 resep adonan dasar
300 gr daging asap
Bahan olesan (lihat resep Kincir Keju)
1 sdm biji poppy
Cara Membuat:
1. Timbang adonan seberat 15 gr, bentuk menjadi bulatan-bulatan. Tipiskan dan isi tengahnya dengan daging asap. Pulung atau gulung ke salah satu arah sehingga tercipta bentuk seperti pisang molen.
2. Atur di atas loyang yang telah diolesi dengan margarin. Oles permukaan kue dengan bahan olesan dan taburi biji phoppy sebagai hiasan. Diamkan selama 10 menit. Panggang di dalam oven selama 10 menit atau sampai kue berwarna kuning kecoklatan.

Roti Puntir Isi Sosis
Un tuk 70 buah
Bahan:
1 resep adonan roti unyil
Bahan olesan (lihat resep Kincir Keju)
300 gr sosis sapi ukuran kecil, belah dua
Cara Membuat:
1. Potong dan timbang adonan dasar masing-masing seberat 15 gr. Pulung seperti bentuk pensil.
2. Ambil sosis yang telah di potong-potong dan lilit dengan adonan roti. Lakukan sampai adonan habis.
3. Kembangkan lagi adonan selama 15 menit di dalam loyang yang beroles mentega. Oven kue pada suhu 180 derajat celcius selama 10 menit sampai matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan hidangkan.

Taken from: www.budiboga.blogspot.com

Udang Goreng Saus Mentega

Disajikan Untuk : 4 Orang

Bahan-Bahan : 500 gram udang ukuran besar
50 gram margarin
7 sendok makan kecap asin
7 sendok makan kecap inggris
2 sendok makan kecap manis
1/2 sendok teh lada halus
2 siung bawang putih dimemarkan


Cara Mengolah :
1. Buang ujung kepala udang yang runcing dan bersungut.
2. Toreh punggungnya dengan pisau, keluarkan kotorannya yang berwarna kehitaman.
3. Goreng hingga matang dengan api yang besar, Angkat dan sisihkan.
4. Tumis bawang putih dengan margarin.
5. Masukkan kecap asin, kecap manis dan kecap inggris.
6. Bubuhkan ada halus.
7. Setelah mendidih, masukkan udang goreng.
8. Aduk-aduk sebentar di atas api agar bumbu menyerap. Angkat.
9. Hidangkan selagi panas.


Taken from: www.resepkita.com

Selasa, 17 Februari 2009

Bila si Kecil Kidal


Ketika Razan mulai bisa memegang barang-barang, misalnya mainannya, saya tidak sadar dia lebih banyak menggunakan tangan kirinya daripada tangan kanannya. Bapak saya, atau Mbah Tung (begitu Razan memanggil bapak saya) yang menyadari hal tersebut. Semakin besar, semakin jelas bahwa Razan : kidal. Pupi-nya (ibu saya, Razan dulu tidak bisa mengucapkan Mbah Putri, jadi sampai ia seusia sekarang, Razan sudah terbiasa memanggil ibu saya dengan sebutan "pupi") menyarankan saya membiasakannya menulis dengan tangan kanan.
Berdasarkan pengalaman teman saya, Rama, saran ibu saya memang dapat dilaksanakan. Rama kidal tapi jika menulis di sekolah dia menggunakan tangan kanan (hal tersebut dilakukannya untuk "berdamai" dengan lingkungan sekitarnya yang mempunyai stigma menggunakan tangan kiri itu tidak sopan).
Tapi saya pikir kenapa harus membuat anak merasa tidak nyaman. Toh, tidak ada ruginya menulis dengan tangan kiri. Memang lebih bagus kalau Razan mampu menggunakan kedua tangannya untuk menulis atau aktivitas lainnya yang menggunakan tangan. Tapi kalau dia kesulitan menulis dengan tangan kanan seperti halnya orang pada umumnya kesulitan menulis dengan tangan kiri, untuk apa dipaksakan? Asal dia masih menggunakan tangan kanannya untuk makan, I don't think it's a problem to use his left hand at most.
Akhirnya, saya pun mencari informasi mengenai faktor-faktor yang terkait dengan 'perkidalan' ini. Salah satu keterangan saya peroleh dari www.tabloidnova.com. Berikut ini pembahasannya:


Konon, anak bertangan kidal akibat faktor keturunan dari orangtua atau keluarganya. Benarkah demikian? Yuk,cari tahu penyebab sesungguhnya!

Pernahkah Anda memperhatikan secara seksama gerakan anak-anak ketika melakukan berbagai hal? Si Kecil memegang banyak benda, memasukkannya ke dalam mulut, melemparnya, atau membawanya ke mana pun mereka pergi.

Pada saat melakukan hal ini, anak terkadang menggunakan tangan kanan, kadang juga tangan kiri, atau dengan kedua tangannya secara bersamaan. Sampai pada usia tertentu, seorang anak dapat menggunakan kedua tangannya, dan bagi anak-anak, tak ada bedanya menggunakan tangan kiri ataupun kanan.

Lalu, bagaimana jika anak lebih suka menggunakan satu tangan? Bagaimana pula jika tangan lebih anak sukai adalah tangan kiri? Hmm, orangtua seringkali merasa terganggu jika anak-anaknya kidal, karena mayoritas orang menggunakan tangan kanan, dan hal ini berhubungan pula dengan faktor kesopanan.

Mengapa kita tak dapat menggunakan kedua tangan secara bersamaan dan lebih memilih tangan kanan, walaupun menggunakan tangan kiri lebih nyaman bagi sebagian besar orang? Agak sulit menentukan seorang anak, apakah ia bertangan kidal atau tidak jika masih teramat kecil.

Biasanya, kecenderungan bertangan kidal baru tampak jelas pada anak-anak ketika mencapai usia sekolah. Pada anak usia 0 sampai 3 tahun, jumlah pemakai tangan kanan akan meningkat dari 50 sampai 85 persen, dan pada usia 7 tahun mencapai 95 persen. Sisanya termasuk bertangan kidal sepanjang hidupnya.

Penyebab Kidal
Alasan yang memungkinkan seseorang menjadi kidal adalah kecendrungan genetik (ada keluarganya yang kidal), dan trauma otak yang terjadi selama tindakan pengiriman sinyal (kidal patologis). Dan tidak ada orang kidal yang sempurna di antara anak-anak yang sehat tanpa patologi otak.

Tangan untuk menulis tidak dapat dikatakan sebagai tangan yang lebih dominan. Misalnya banyak orang yang menulis, makan, dan menyisir rambut dengan salah satu tangan, dan memegang sikat gigi dan raket tenis dengan tangan yang satunya lagi.

Melalui sikap ini Anda dapat melihat evaluasi pilihan yang menunjukkan frekuensi penggunaan salah satu tangan dengan tangan yang satunya lagi. Ini merupakan ciri yang bervariasi: dari tangan kanan, melalui kedua tangan, dan ke tangan kiri.

Dalam menganalisa alasan mengapa seseorang kidal, tidak mungkin tanpa memperhatikan ketidaksimetrisan otak kiri dan kanannya. Otak kiri dan kanan berfungsi secara berbeda. Otak kiri lebih dominan pada sebagian besar orang.

Artinya, bagian kanan tubuh lebih sempurna dan lebih disesuaikan. Mereka yang kidal memiliki otak kanan yang lebih dominan daripada otak kiri, dan konsekuensinya mereka lebih baik dan nyaman dalam menggunakan tangan kirinya.

Hal ini sungguh dipertimbangkan sebelum verbalisasi dihubungkan dengan otak bagian kiri, dan fungsi penglihatan dengan tubuh sebelah kanan. Namun, investigasi mutakhir membuktikan, kedua bagian otak mengendalikan ucapan dan persepsi ruang. Proses psikologis juga terbentuk pada dua bagian otak sebagai satu organ. Namun, terlepas dari semua itu, orang memiliki asimetris fungsionil.

Berbicara mengenai kidal, tak mungkin rasanya bila tidak menyinggung pertanyaan mengenai pengajaran yang dipaksakan. Banyak mentor dan guru sekolah dasar secara tekun mencoba mengajarkan pada anak-anak yang kidal untuk menggunakan tangan kanan agar dinilai lebih sopan.

Akibatnya, selama proses pengajaran ini anak-anak bertangan kidal menjadi lekas marah, sensitif, dan mengalami gangguan tidur. Belakangan juga akan timbul gangguan yang lebih serius seperti sakit kepala, lemah, dan tidak percaya diri.

Sebagai hasilnya, kondisi seperti ini dapat mengembangkan reaksi neurastenik (lesu, lelah, sakit kepala, lekas marah), mengompol, gangguan ritme dan tempo ucapan yang mengarah pada gagap.

Fakta lainnya yang tak kalah mengagetkan, satu dari tiga anak-anak yang menderita disleksia (gangguan kemampuan membaca) adalah anak-anak bertangan kidal yang cenderung menerima pengajaran untuk menggunakan tangan kanan. Sementara tipe dan manifestasi yang paling misterius dari pengguna tangan kiri adalah menulis terbalik (anak-anak dengan tangan tida stabil juga dapat memperlihatkan hal ini).

Dan jika anak bertangan kidal dipaksa menggunakan tangan kanannya, ia akan mengalami kesulitan dalam membentuk formasi gambaran ruang dan dalam menetapkan kiri dan kanan, juga pertukaran antara naik dan turun, horizontal dan vertikal. Parahnya, seorang anak tidak merasa ia sudah berlaku tidak tepat dan tidak terlalu memperhatikan masalahnya.

Kendati demikian, sebagian besar anak-anak usia 3 sampai 7 tahun memiliki spontanitas dalam menulis secara terbalik. Anak bertangan kidal, setelah menguasai dan terbiasa menulis dengan tangan kiri, dapat tiba-tiba memperlihatkan menulis terbalik (terutama jika ia lelah). Fenomena ini biasanya akan sama sekali hilang setelah berusia 10 sampai 11 tahun.

Kembangkan Tangan Kanan
Oleh karena itu, seorang yang kidal - yang bukan karena cacat atau kelainan - pada hal-hal tertentu justru menjadikan kelebihannya. Mayoritas orang memang menggunakan tangan kanan, bahkan semua mesin dan peralatan dibuat bagi orang yang menggunakan tangan kanan, sehingga tak perlu mengembangkan tangan yang satunya lagi.

Akibatnya, orang bertangan kidal dipaksa untuk menggunakan tangan kanan dan harus mengembangkannya. Sebagai hasilnya, kini banyak orang yang bertangan kidal dapat bekerja dengan menggunakan kedua tangannya, bahkan dengan kecekatan yang sama.

Berdasarkan data statistik, kurang lebih hanya 4 persen saja dari populasi yang merupakan orang bertangan kidal. Namun, kemampuan psikologis serta kemajuan sosial Si Kidal ini ternyata sama ketika dibandingkan dengan mayoritas orang yang menggunakan tangan kanan.

Nah, anak-anak bertangan kidal akan menjadi amat berbakat jika tidak dipaksa untuk menggunakan tangan kanannya, bahkan anak ini dapat memperlihatkan indikasi perkembangan psikologis, arsitektur, dan kemampuan matematis yang tinggi. Anak-anak ini juga dapat memperlihatkan kemampuan luar biasa pada seni dan musik.

Berikut ini para tokoh terkenal yang genius dan bertangan kidal: Leonardo Da vinchi, Michel Angelo, Napoleon Bonaparte, dan Charlie Chaplin. Nah, apakah anak Anda juga bertangan kidal?

Merangsang Kemandirian Anak Usia 1-3 Tahun

Di atas satu tahun kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri sudah muncul lebih banyak. Di usia ini berbagai kemampuan motorik maupun interaksinya dengan lingkungan sudah lebih berkembang.

Minum Dari Gelas Tanpa Bantuan
Di usia 15 bulan anak diharapkan sudah bisa minum dari gelas yang dipegangnya dengan satu tangan tanpa dibantu lagi. Didukung dengan kemampuan berdiri dan berjalan, yang umumnya sudah dimiliki anak usia 12-15 bulan, maka aktivitas ini sudah bisa dilakukannya sambil berdiri, bahkan kemudian dilakukannya sambil berjalan.
Stimulus: Berikan gelas plastik atau melamin berisi air. Sebaiknya air jangan terlalu penuh karena kesigapan anak memegang belum sepenuhnya sempurna. Mintalah anak untuk memegang sendiri dengan tangannya. Umumnya, anak usia ini sudah mampu minum sendiri tanpa bantuan orang lain. Sangat baik bila orang tua memberikan dua jenis gelas, yang bergagang dan yang tidak. Variasi ini bermanfaat untuk melatih motorik halusnya.


Pakai Sendok untuk Makan
Di usia 1,5 tahun, anak diharapkan sudah bisa menggunakan sendok untuk makan. Meskipun belum sempurna dan masih sering tumpah tapi hal ini penting dipelajari demi kemandiriannya. Di usia 2 tahun, kemampuan menggunakan sendok sudah lebih meningkat, meskipun terkadang masih tumpah atau berhamburan. Jenis makanan yang bisa disuap pun makin beragam, seperti nasi, mi, telur yang dipotong-potong kecil, atau ayam yang disuir-suir.
Stimulus: Untuk anak usia 1,5 tahun, berikan piring dengan porsi makanan sedikit. Kemudian berikan sendok kecil kepadanya. Jangan langsung meminta anak menyendok dan menyuapkan makanan tersebut ke mulut, melainkan contohkan terlebih dulu. Setelah itu biarkan anak mencoba melakukannya sendiri. Bila masih tumpah di sana-sini, maklumi saja, namanya juga belajar. Kemampuan ini akan semakin terasah seiring pertambahan usia anak.
Di usia 2 tahun, stimulusnya bisa ditambah dengan menyediakan piring plastik yang berisi nasi, mi, atau telur yang telah dipotong kecil-kecil. Berikan sendok kecil dan biarkan dia belajar menggunakannya. Bila masih tumpah-tumpah bahkan berhamburan, biarkan saja. Latih terus sampai kemampuannya mendekati sempurna. Mungkin ada anak yang protes dan ingin disuapi, bujuklah dengan kasih sayang agar dia mau belajar melakukannya sendiri.


Buka Sepatu, Kaus Kaki, Celana, Baju Sendiri
Di usia 2 tahun, anak diharapkan sudah mampu membuka sepatu, kaus kaki, celana, dan baju sendiri. Kemampuan ini akan bertambah setahap demi setahap, tapi pertambahan ini tidak sama pada tiap anak. Bila memang anak kesulitan melakukannya, segera bantu sambil mengajarkan bagaimana cara melakukannya secara benar.
Stimulus: Tahap pertama, latihlah anak dengan sesuatu yang mudah seperti membuka sepatu yang tidak bertali atau membuka kaus singlet yang mudah ditarik. Tunjukkan padanya bagaimana cara menarik sepatu dari telapak kaki atau menarik kaus singlet ke atas melalui kepala. Kalau anak sudah dapat melakukannya, mulai ajarkan bagaimana caranya membuka baju berkancing depan. Cermati, mungkin anak mengalami kesulitan saat membukanya sehingga orang tua perlu menyontohkannya lagi. Kalau kancing sudah terbuka, tunjukkan bagaimana cara melepaskannya.


Meraih Gelas dan Meneguk Minuman
Di usia 2 tahun, diharapkan anak sudah mampu meraih gelas yang ada di atas meja kemudian minum isinya. Untuk itu, orang tua perlu berhati-hati ketika meletakkan secangkir kopi panas, soft drink, atau minuman lainnya. Sewaktu-waktu anak bisa meraih dan meminumnya tanpa sepengetahuan orang tua. Selain meraih gelas, anak pun sudah mulai mampu menuang sendiri air dari teko maupun dispenser yang tinggal pencet (didorong dengan gelas).
Stimulus: Letakkan gelas yang berisi minuman untuknya di atas meja rendah. Dengan demikian anak mudah menjangkaunya saat haus. Contohkan bagaimana cara menuang air dari teko atau dispenser, lalu minta anak mencobanya sendiri. Jangan lupa mengingatkan kalau air yang dituangkannya hampir memenuhi gelas, karena ia belum sepenuhnya paham.


Membuka Pintu
Beranjak di usia 2-2,5 tahun, anak sudah dapat membuka pintu dengan memutar pegangannya. Umumnya anak lebih senang dengan pegangan bertangkai, dan bukan yang berbentuk bulat. Ini bisa dimaklumi karena pegangan bertangkai lebih mudah diputar atau ditarik. Kemampuan membuka pintu ini didapat karena anak sudah menguasai gerakan motorik kasar dan halus ditambah kemampuannya menganalisa lingkungan.
Stimulus: Setiap kali anak akan keluar kamar atau keluar menuju ruangan lain, berikan contoh bagaimana memutar dan menarik gagang pintu hingga pintu bisa terbuka. Sangat baik bila orang tua juga menjelaskannya dengan kata-kata selain dengan gerakan langsung. Bila gagang pintu berbentuk bulatan, letakkan tangan anak di atasnya dan bantu memutar ke arah yang benar. Ini akan menjadi pelajaran yang sangat berharga bila suatu ketika anak berada di kamar sendirian dan ingin keluar.


Bilang Kala Ingin Buang Air
Di usia 2-2,5 tahun, umumnya anak sudah bisa mengatakan ingin buang air kecil (BAK) atau besar (BAB). Hal ini didukung oleh kemampuannya berbahasa yang sudah semakin baik. Anak sudah bisa mengatakan beberapa kata, seperti, "mama pipis", "mama eek", "papa sakit perut", dan sebagainya. Kemampuan motoriknya pun sudah bisa membuatnya menganalisa keadaan ketika ada dorongan untuk BAK atau BAB.
Stimulus: Sebelumnya, orang tua perlu mencermati kebiasaan anak untuk BAK dan BAB. Salah satu caranya dengan memperhatikan tingkah lakunya. Seorang ibu biasanya lebih tahu kapan anaknya ingin BAK atau BAB. Tanyakan padanya apakah ia ingin BAK atau BAB. Doronglah anak untuk mengungkapkan keinginannya tersebut tanpa nada marah atau kesal. Ketika anak menunjukkan gejalanya, ajaklah ia ke kamar mandi. Jangan lupa untuk memberi penjelasan padanya, bahwa BAK dan BAB hanya dilakukan di kamar mandi meskipun anak mungkin belum bisa melakukannya sendiri.


Buka Risleting Sendiri
Di usia 3 tahun, anak diharapkan sudah mampu membuka risleting sendiri, baik risleting tas atau pakaian. Di usia ini kemampuan motorik halusnya sudah semakin berkembang. Meski begitu, orang tua harus hati-hati mengajarinya supaya jarinya jangan sampai terjepit, karena selain sakit, terjepit risleting bisa meninggalkan trauma.
Stimulus: Perlihatkan pada anak bagaimana cara membuka dan menutup risleting dengan benar. Secara perlahan anak akan memahami kemudian menirunya. Namun bila anak masih ragu-ragu menarik risleting celananya, tunggulah sampai benar-benar yakin kalau anak mampu melakukannya. Saat melatihnya, jangan lupa memastikan anak memakai celana dalam, terutama bagi anak laki-laki, agar penisnya tidak sampai terjepit.


Taken from: www.tabloid-nakita.com

Agenda Pemilu Presiden dan Wapres

Berikut ini agenda pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2009:

A. TAHAP PERSIAPAN

1. Finalisasi peraturan penyelenggaraan 1 Jan-31 Mar 2009
pemilu presiden dan wapres

2. Sosialisasi informasi/ pendidikan pemilih 1 Mar-30 Juni 2009
kepada masyarakat

3. Simulasi pengolahan data dan pengitungan 1 Mei-30 Juni 2009
suara secara manual dan elektronik di tingkat TPS

4. Rapat kerja/ Teknis KPU dan Tim/Pokja 1 Jan-8 Okt 2009
pembina pemilu luar negeri

5. Rapat kerja/teknis dan konsultasi regional 1 Jan-8 Okt 2009
KPU, KPU Propinsi,dan KPU kabupaten/kota

B. TAHAPAN PELAKSANAAN

1. Sosialisasi tahapan dan informasi pemilu 5 Apr-16 Sep 2009

2. Penyerahan DP4 dari pemerintah 9 April 2009

3. Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih 10 Apr-5 Juli 2009

4. Pencalonan 6-30 Mei 2009

5. Pengadaan dan pendistribusian 16 Mar-21 Juni 2009
perlengkapan pemilu presiden dan wapres

6. Kampanye 1 Juni-5 Juli 2009

7. Tahapan Pemungutan suara dan pengitungan suara
a. Persiapan menjelang pemungutan suara 3 Mei-4 Juli 2009
b. Pemungutan suara dan pengitungan suara 6 Juli 2009
oleh KPPS/KPPSLN

8. Penetapan dan pengumuman hasil pemilu tahap I 27 Juli 2009
secara nasional

9. Pencetakan dan pendistribusian perlengkapan 29 Juli-10 Sept 2009
pemilu tahap II

10.Kampanye Tahap II (penajaman visi, misi, dan 14-16 Sept 2009
program)

11.Pemungutan suara dan pengitungan suara tahap II
a. Persiapan menjelang pemungutan suara 1-20 Sept 2009
b. Pemungutan suara dan pengitungan suara 21 Sept 2009

12.Penetapan dan pengumuman hasil pemilu 9-10 Okt 2009
tahap II secara nasional

13.Pelantikan dan sumpah janji Presiden dan Wapres 20 Oktober 2009
dipandu oleh Ketua MA

14.Laporan KPU Kab/Kota dan KPU Provinsi ke KPU 1-30 Nop 2009

15.Laporan KPU pada DPR dan Presiden 1-30 Nop 2009

16.Laporan pertanggungjawaban anggaran 1 Nop-30 Des 2009
Pemilu 2009


Taken from:www.pemiluindonesia.com
Sumber:Pokok-Pokok Penjelasan Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II DPR RI
tanggal 8 September 2008

Senin, 16 Februari 2009

What's Your Name's Hidden Meaning? The Result: You Are Hyper and Spirited

Sudah makan siang, Razan juga lagi bobok nyenyak. Iseng-iseng ke blog-nya Momom (Novan Restu Pramono), eh ada postingan baru mengenai arti namanya. Gak mau kalah dong, saya ikut-ikutan juga hehehe...entering www.blogthings.com. Berikut ini hasil interpretasi blogthings mengenai nama saya. Kebanyakan pernyataannya kok bener ya?

You tend to be pretty tightly wound. It's easy to get you excited... which can be a good or bad thing.
You have a lot of enthusiasm, but it fades rather quickly. You don't stick with any one thing for very long. -----> take notice lho ya, "thing" bukan people/person/partner hehehe....
You have the drive to accomplish a lot in a short amount of time. Your biggest problem is making sure you finish the projects you start.---> Yup!

You are wild, crazy, and a huge rebel. You're always up to something.
You have a ton of energy, and most people can't handle you. You're very intense.
You definitely are a handful, and you're likely to get in trouble. But your kind of trouble is a lot of fun.

You are usually the best at everything ... you strive for perfection.
You are confident, authoritative, and aggressive.
You have the classic "Type A" personality.

You are very intuitive and wise. You understand the world better than most people.
You also have a very active imagination. You often get carried away with your thoughts.
You are prone to a little paranoia and jealousy. You sometimes go overboard in interpreting signals.

You are very charming... dangerously so. You have the potential to break a lot of hearts.(??????????????????? Kata siapa?)
You know how what you want, how to get it, and that you will get it.
You have the power to rule the world. Let's hope you're a benevolent dictator!

You are deeply philosophical and thoughtful. You tend to analyze every aspect of your life.-----> Sampai-sampai gue bingung ngapain sih gue sibuk-sibuk mikir, but I can't help it. It's just the way I am.
You are intuitive, brilliant, and quite introverted. You value your time alone.
Often times, you are grumpy with other people. You don't appreciate them trying to interfere in your affairs. --->sepertinya ini gue banget, kecuali "brilliant" part-nya ya.

You are a very lucky person. Things just always seem to go your way.(Alhamdulillah)
And because you're so lucky, you don't really have a lot of worries. You just hope for the best in life.
You're sometimes a little guilty of being greedy. Spread your luck around a little to people who need it.

You are relaxed, chill, and very likely to go with the flow.
You are light hearted and accepting. You don't get worked up easily.
Well adjusted and incredibly happy, many people wonder what your secret to life is.----> The secret is ikhlas, ikhlas, ikhlas.

Nawang Wulan dan Jaka Tarub

Bapak memberi saya nama Ira Nawang Wulan. Tapi dari saya masih anak-anak sampai sekarang beliau malah memanggil saya Menik. Sementara keluarga besar memanggil saya Ulan. Kalau guru dan teman-teman dari SD sampai kuliah punya panggilan yang berbeda-beda untuk saya. Mulai dari penggalan nama sampai kombinasi nama saya seperti: Ira, Nawang, Wulan, Ira Nawang, Nawang Wulan bahkan ada pula yang memanggil saya dengan nama Nanang (miss you Indah 'abang').
Yang paling lucu dan sering saya alami, saat seseorang harus menuliskan nama saya, entah kenapa mereka sering kesulitan, bahkan saat memperpanjang SIM, saya dan Pak Polisi sama-sama tertawa karena beliau keserimpet lidah mengucapkan nama saya hehehe... Yaa probably karena Medan multi etnis, bagi yang bukan suku Jawa belum pernah mendengar kisah Nawang Wulan. Jadi nama saya agak aneh bagi mereka.
Kata Ibu, nama "Ira Nawang Wulan" berasal dari "Ira" yang merupakan inisial Bapak dan Ibu, "Nawang Wulan" berarti pertengahan bulan (saya lahir tanggal 14), jadi sebenernya tidak ada niatan orang tua memberi nama berdasarkan kisah bidadari itu, simply berdasarkan waktu lahir saya aja.
Kebetulan pula, semasa SMA, saya bersahabat dengan seorang Jaka. Tapi bukan Jaka Tarub hehehe... Namanya Jaka Lesmana. Hihihi... karena Jaka aka si Jack caur, rasanya pasti gokil abis kalau saya dan Jaka 'jadian' untuk menghidupkan kisah cinta Nawang Wulan dan Jaka Tarub (berhubung kami memiliki nama yang mirip dengan kedua tokoh tersebut). Untungnya, Jaka dan saya tidak berjodoh hahaha... Maka saya tidak harus pergi meninggalkannya sesuai legenda yang ada.
Talking-talking nih, saya mau menyajikan kisah Nawang Wulan dan Jaka Tarub bagi Anda yang belum tahu. Cerita ini saya copy paste dari www.maygreen.wordpress.com. Selamat menikmati...:-)

Jaka Tarub adalah seorang pemuda gagah yang memiliki kesaktian. Ia sering keluar masuk hutan untuk berburu maupun menimba ilmu. Ketika suatu hari di malam bulan purnama ia memasuki hutan, dari kejauhan ia mendengar sayup-sayup suara wanita yang sedang bercanda. Terdorong oleh rasa penasaran, Jaka Tarub berjalan mencari arah menuju suara-suara itu. Sampai akhirnya ia menemukan sebuah danau yang sangat indah di tengah hutan, beserta 7 orang wanita yang sangat cantik sedang mandi dan bercanda ria.

Dengan mengendap-ngendap, Jaka Tarub berjalan mendekat. Kemudian ia menemukan pakaian wanita-wanita tersebut yang tergeletak berserakan. Setelah memilih, ia mencuri salah satunya dan menyembunyikannya.

Beberapa saat pun berlalu dan para bidadari sudah hendak kembali ke khayangan. 6 dari mereka memakai pakaian dan kain mereka, lalu terbang ke langit malam. Barulah Jaka Tarub mengerti kalau wanita-wanita itu adalah para bidadari khayangan. Namun seorang bidadari tertinggal di danau. Karena kehilangan pakaiannya ia tidak bisa kembali ke langit dan kemudian menangis tersedu-sedu.

“Bila ada yang menemukan pakaian dan kainku, bila laki-laki akan kujadikan suami dan bila perempuan akan kujadikan saudara,” sumpah sang bidadari. Jaka Tarub kemudian menampakkan dirinya dan menghibur sang bidadari. Ia memberikan selembar kain untuk dipakai bidadari itu, namun tetap menyembunyikan pakaiannya supaya ia tak bisa terbang ke khayangan meninggalkannya. Sang bidadari kemudian memenuhi sumpahnya dan menikah dengan Jaka Tarub.

(Ada versi lain dimana Nawang Wulan tidak perlu bersumpah seperti itu. Ketika Nawang Wulan menangis di danau, Jaka Tarub langsung muncul dan menghiburnya, lalu ia menawarkan tempat tinggal untuk Nawang Wulan sampai kemudian akhirnya mereka menikah)

Nawang Wulan nama bidadari itu, sejak menikah dengannya Jaka Tarub hidup berkecukupan. Panennya melimpah dan lumbung selalu dipenuhi oleh padi tanpa pernah berkekurangan. Pakaian Nawang Wulan disembunyikan Jaka Tarub di dalam lumbung yang selalu penuh. Mereka pun dikaruniai seorang anak (bisa anak laki-laki atau anak perempuan, tergantung versi ceritanya) dan hidup berbahagia.

Namun setelah beberapa lama hidup berumah tangga, terusiklah rasa ingin tahu Jaka Tarub. Setiap hari ia dan keluarganya selalu makan nasi, namun lumbung selalu tidak pernah berkurang seolah tak ada padi yang dipakai untuk mereka makan.

Suatu hari Nawang Wulan hendak pergi ke sungai. Ia berpesan pada suaminya supaya menjaga api tungku di dapur, namun melarangnya untuk membuka tutup periuk (pada versi lain, Nawang Wulan bahkan melarang Jaka Tarub untuk masuk ke dapur). Jaka Tarub melakukan pesan istrinya, namun rasa penasaran yang sudah dipendamnya sejak lama akhirnya membuatnya melanggar larangan yang sudah dipesankan. Dibukanya tutup periuk dan di dalamnya ternyata hanya ada satu butir beras. Rupanya selama ini Nawang Wulan hanya membutuhkan sebutir beras untuk memenuhi kebutuhan nasi mereka sekeluarga dalam sehari.

Ketika Nawang Wulan pulang dan membuka tutup periuk, hanya ada sebutir beras di dalamnya. Marahlah Nawang Wulan karena suaminya telah melanggar larangannya, dan ia pun menjadi sedih karena sejak saat itu ia harus memasak nasi seperti manusia biasa. Ia harus bersusah payah menumbuk padi banyak-banyak menjadi beras sebelum kemudian menanaknya menjadi nasi.

Akibatnya karena dipakai terus menerus, lama kelamaan persediaan padi di lumbung Jaka Tarub semakin menyusut. Pelan tapi pasti, padi mereka semakin habis, sementara musim panen masih belum tiba.

Ketika suatu hari Nawang Wulan kembali mengambil padi untuk ditumbuk, dilihatnya seonggok kain yang tersembul di balik tumpukan padi. Ketika ditarik dan diperhatikan, teringatlah Nawang Wulan kalau itu adalah pakaian bidadarinya. “Rupanya selama ini Jaka Tarub yang menyembunyikan pakaianku. Dan karena isi lumbung terus berkurang pada akhirnya aku bisa menemukannya kembali. Ini pasti sudah menjadi kehendak Yang Di Atas,” pikirnya.

Nawang Wulan kemudian mengenakan pakaian bidadarinya dan mengambil kainnya. Ia lalu menemui Jaka Tarub untuk berpamitan dan memintanya merawat anak mereka baik-baik. Jaka Tarub memohon dengan sangat agar istrinya tidak meninggalkannya, namun sudah takdir Nawang Wulan untuk kembali ke khayangan dan berpisah dengannya. “Kenanglah aku ketika melihat bulan. Aku akan menghiburmu dari atas sana,” kata Nawang Wulan. Ia pun kemudian terbang ke langit menuju khayangan, meninggalkan Jaka Tarub yang menangis dalam penyesalan

Sabtu, 14 Februari 2009

Dialog Di Ujung Senja

"Apa kau masih mencintainya?"

"Bukankah itu sudah jelas?"

"Tapi itu tidak boleh terjadi. Dengan situasi yang ada sekarang, kau tak boleh membiarkannya menguasai hatimu"

"Aku tahu... But I can't help falling in love with him"

"Dia sudah meninggalkanmu, dia sudah menyakitimu. Tidakkah kau ingat betapa dengan susah payahnya kau merekatkan kembali puing-puing cintamu. Tidakkah kau ingat hari-hari penuh air mata yang engkau lewati meratapi kepergiannya. Kisah cintamu bukan seperti Layla-Majnun. Dia tidak menjadi gila karena mencintaimu. Maka tak patut kau sesali perpisahan kalian. Ingat, pernikahanmu sudah di depan mata. Apakah akan kau tawarkan calon suamimu cinta yang tidak sempurna?"

"Tentu tidak.... kurasa"

"Buang semua rasamu tentangnya, buang semua impianmu tentangnya, buang semua kenanganmu tentangnya. Masa lalu sudah berlalu. Masa lalu adalah kenangan. Yang ada hanyalah hari ini dan besok".

"Aku....coba"

"Apa yang kurang dari calon suamimu. Dia mencintai Allah dan Rasul-Nya. Dia menghormati dan menyayangimu. Dia dekat dengan keluargamu. Apakah kau tidak mengetahui bahwa cinta bisa datang seiring waktu?"

"Ucapanmu seperti kata-kata nenekku saja". 

"Hahaha... tapi beliau sudah membuktikan kebenarannya, kan? Ayolah, Sayang. Jika nanti saatnya tiba, berikanlah suamimu cinta yang tak ternoda. Suamimu adalah lelaki yang dipilihkan Tuhan bagimu, lelaki yang paling pantas mendampingimu".

"Tapi aku ingin lelaki itu adalah pilihanku sendiri!"

"Apakah kau yakin dia yang terbaik untukmu? Apakah lelaki itu menginginkanmu?"

"Kuharap begitu....".

"Berdoalah Sayang, sebenar-benarnya pasrah, tanpa sedikitpun ada tendensi yang dapat mengaburkan jawaban yang kau temukan di hatimu. Berdoalah Sayang, agar kau yakin melangkahkan kakimu tanpa dibayang-banyangi pria dari masa lalumu. Berdoalah Sayang, agar kau tidak menyia-nyiakan hidupmu. Minta kepada-Nya apa yang terbaik untukmu. Karena terkadang apa yang kau anggap sebagai himpitan merupakan kebaikan bagimu".

"Bantu aku menghadapi ini semua".

"I will..".

Love Me Tender


Single milik Elvis Presley ini di-released pada September tahun 1956.  Saya belum lahir, tentu saja. But thanks to Babe (bapak saya), yang lumayan gila musik, saya mengenal lagu ini di tahun 80-an. Banyak juga lagu-lagu yang sering diputar Bapak di era itu yang saya hafal liriknya. Jujur saja, saya malah kurang hafal lagu-lagu di era 2000-an. Apalagi produk para musisi setahun belakangan ini. Kalah deh ama Razan yang suka lagunya The Changchuters, Crazy-nya Anggun, or the the latest song-nya Maha Dewi (tenang aja, Razan gak cuma suka lagu orang dewasa, dia juga suka lagu anak-anak; dia pede tuh manggung sambil menyanyikan "Aku seorang kapiten...mempunyai pedang panjang....dst)

Dulu, saya ingin "Love Me Tender" menjadi soundtrack percintaan masa remaja saya. Cukup senandungkan lagu ini diiringi petikan gitar, saya akan menjawab "I will" hehehe... Kalau sekarang, saya tetap menyukai lagu ini, tapi saya tidak berharap Hubby menyanyikannya untuk saya. Berhubung...hihihi... suara Hubby ..... (silahkan isi titik-titiknya). Peace, Pa. Bagi Anda yang menyukai lagu ini, mari bersenandung bersama (di tempat masing-masing). Atau persembahkan lagu ini untuk kekasih tercinta.


"Love me tender,
love me sweet,
never let me go.
You have made my life complete,
and I love you so.

Love me tender,
love me true,
all my dreams fulfilled.
For my darlin' I love you,
and I always will.

Love me tender,
love me long,
take me to your heart.
For it's there that I belong,
and we'll never part.

Love me tender,
love me dear,
tell me you are mine.
I'll be yours through all the years,
till the end of time.

(When at last my dreams come true
Darling this I know
Happiness will follow you
Everywhere you go)".

Say it with Books

Kita tentu sering mendengar ungkapan katakan cinta dengan bunga alias say it with flower, atau karena wanita suka perhiasan ada yang mengatakan say it with jewel, quotation yang juga terkenal adalah katakan cinta dengan bunga bank hehehe….
Mulai hari ini mari kita pertimbangkan untuk “mengatakan cinta dengan buku”. Rasanya Anda dan saya sama-sama percaya bahwa membaca banyak manfaatnya bagi kita. Berikut ini manfaat membaca yang saya kutip dari buku “Don’t be Sad/La Tahzan” karya Dr. Aidh bin Abdullah al-Qarni, MA.
1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksana dan kecerdasan para sarjana.
8. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplinn ilmu dan aplikasinya di dalam hidup.
9. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku yang bermanfaat, terutama buku-buku yang ditulis oleh penulis-penulis muslim yang saleh. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkannya dari kejahatan.
10. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
11. Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat, lebih lanjut lagi, ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “di antara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).


Mengingat banyaknya manfaat membaca buku, gerakan menyatakan cinta lewat buku ini tidak hanya bisa kita praktekkan kepada pasangan, tapi juga untuk orang-orang di sekeliling kita, anak, orang tua, saudara, sahabat, kolega. Berikanlah pada hari ulang tahun, kelulusan, anniversary pernikahan, serta special events lainnya. Tahukah Anda kalau Bung Hatta, sang proklamator, bahkan memberikan mas kawin berupa buku kepada Ibu Rahmi Hatta. Mari kita teladani kecintaan Bung Hatta pada buku. Once again, sampaikan kasih sayang dan perhatian kita lewat buku, say it with books.

Jumat, 13 Februari 2009

Allah di Mana?

Sekitar sebulan yang lalu pertanyaan itu terlontar dari jagoan kecilku, Razan. “Allah di mana, Ma?”. Pertanyaan yang sudah saya prediksi akan ditanyakan Razan dan tentu saja oleh anak-anak seusianya, batita. Jawaban paling sederhana yang bisa saya berikan dan saya pikir mampu dipahaminya adalah “Allah di langit”. “Di langit di mananya ya?”. Saya pun menjawab “Di Arsy”. Razan kembali mencecar saya “Di Arsy di mananya ya?” Hehehe… emang begini kalau yang bertanya anak batita, gak siap-siap nanyanya.
Pertanyaan-pertanyaan ini memang sudah saya antisipasi. Saya dulu berharap when the moment of truth tiba, saya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan putra saya sesuai usianya.
Ayat di Al-Qur’an yang menjelaskan tentang keberadaan Allah yang sesuai dengan jawaban saya untuk Razan yaitu:
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. Al-Araf : 54)
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?”. (QS. Yunus : 3)
“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan , menjelaskan tanda-tanda , supaya kamu meyakini pertemuan dengan Tuhanmu”. (QS. Ar-Rad : 2)
“Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy”. (QS. Thaha : 5)
“Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas Arsy , Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah kepada yang lebih mengetahui tentang Dia”. (QS. Al-Furqan : 59)
“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy . Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”. (QS. As-Sajdah : 4)
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya . Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hadid : 4)
“Tidakkah kamu merasa aman dari Allah yang berada di langit bahwa Dia akan menjungkir-balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang. Atau apakah merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat) mendustakan peringatan-Ku”. (QS Al-Mulk: 16-17)
Apakah Anda punya tips memberi jawaban bagi anak balita/batita sesuai tingkat pemahamannya mengenai keberadaan Allah SWT?

Kamis, 12 Februari 2009

Thank You God for the Physical Strength that You Give to Me

Alhamdulillahirrobbil ‘alamin. Sepertinya saya harus sangat bersyukur dan tidak boleh memungkiri bahwa saya diberikan kekuatan fisik yang lumayan walaupun badan saya kecil. Sejumlah kejadian dan komentar orang telah membantu saya menyadari keadaan saya ini.
Peristiwa ini belum lama terjadi. Menjelang tengah hari, saya dan Razan berada di dalam rumah. Razan bermain pesawat-pesawatannya di ruang tamu dan saya berada di ruang tengah. Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh diikuti tangisan anak-anak. Mengikuti feeling, sontak saya berlari ke halaman. Jilbab tidak saya kenakan dan saya pun tidak terpikir mengganti celana sebetis yang saya pakai.
Astaghfirullah. Cuma itu yang terlontar dari mulut saya. Di halaman rumah saya 2 orang anak tetangga saya, si kembar R dan R jatuh tertimpa pagar rumah saya. Spontan saya angkat pagar, berat sekali! Demi melihat anak-anak itu saya pun terus berusaha mengangkat pagar itu sedemikian rupa agar mereka bisa keluar dari himpitan pagar. Tetangga di sebelah kiri rumah saya rupanya melihat kejadian ini karena dia sedang menyapu ruang depannya. Bukannya langsung menolong mengangkat anak-anak itu, beliau malah mendatangi rumah si kembar yang tepat berada di sebelah kiri rumahnya, memberitahu keluarga si kembar. You gotta do first thing first. Selamatkan si kembar dulu!!!
Saya sudah mulai tidak kuat menahan beratnya pagar. Saya minta anak-anak itu untuk bangkit. Mereka terus menangis meraung-raung. Betis kiri saya terasa perih, saya sadar betis saya terluka sewaktu mengangkat pagar tadi. Yang perempuan sudah berdiri. “Ayo dek, bangun” ujar saya semakin menahan diri untuk tidak melepas pagar, yang laki-laki masih belum berdiri. Tetangga saya berjalan mendekati. Ya berjalan… kenapa tidak berlari?
Akhirnya keduanya sudah berdiri, mereka masih menangis keras. Tentu saja. What do you expect? Masih syukur mereka bisa bangun sendiri. Langsung saya raih yang lelaki, yang paling dekat dengan saya, dan ternyata yang lukanya paling banyak. Saya gendong dia ke rumahnya. Tetangga saya membawa anak yang perempuan. Hey man! Tante si kembar bukannya langsung menyongsong kami, dia MENUNGGU kami di teras rumahnya.
Ummi si kembar rupanya sedang berada di kamar mandi dan panik begitu diberitahu apa yang terjadi. Sekitar pelipis anak yang laki-laki biru bengkak, tetangga saya menyarankan bengkak itu diberi nasi hangat. Saya coba menyarankan agar luka tersebut diberi pala supaya bengkaknya hilang (resep ini sudah terbukti manjur di keluarga saya), tidak dilakukan. Saya tawari ke dokter, ummi si kembar menjawab menunggu suaminya pulang saja.
Saya pun kembali ke rumah karena Razan saya tinggal sendirian, sekaligus mengobati luka di kaki saya. Dan saya berucap “Thank you God for giving me the strength”. Tidak terbayang bagaimana jadinya kalau si kembar harus MENUNGGU pertolongan orang sementara saya tidak sanggup mengangkat pagar tersebut.

Episode Kehidupanku

“Menjadi ibu rumah tangga itu pekerjaan yang mulia, Ma. Biar saya saja yang banting tulang menafkahi keluarga ini. Saya lebih tenang kalau kamu yang menjaga dan mendidik Razan”.

“Saya pun menginginkan hal tersebut. Tapi saya masih punya hutang yang harus diselesaikan. Tidak tega rasanya menyadari bahwa sebenarnya orang tua saya menginginkan saya bekerja, walaupun mereka tidak menyatakannya secara verbal. Tidak tega rasanya mendengar mereka disudutkan komentar orang-orang, sudah jauh-jauh anaknya kuliah tapi tidak bekerja. Telinga saya merah saat mendengar orang-orang menyindir saya, tapi hati saya terbakar saat mereka mengusik orang tua saya. Saya mensyukuri rezeki yang kita peroleh, karena toh rezeki saya hanyalah apa yang habis saya makan, dan apa yang usang karena saya pakai, saya masih mensyukuri karena saat kita masih bisa berbagi dengan orang lain berarti kita masih berkecukupan”.
“Meninggalkan Razan adalah hal terberat buat saya. Mencermati perkembangannya dari hari ke hari adalah kebahagiaan buat saya. Tapi sekarang dia sudah cukup besar, sudah banyak aktivitas yang dapat dilakukannya. Sudah berkembang pergaulannya dengan lingkungan di sekitarnya. Dia sudah tidak terlalu bergantung pada saya, ditambah lagi persoalan pribadi sudah tidak mengganggu orang yang saya inginkan menjaga dan mendidiknya di saat saya tidak di dekat Razan, orang yang cintanya pada Razan tidak diragukan lagi sehingga saya yakin dia tidak akan tersakiti. Waktunya sudah tepat untuk membayar hutang saya”.

“Baiklah kalau itu keinginan kamu. Saya akan mendukung apapun pilihan kamu asal itu membuat kamu bahagia”.

Kompromi

Rasanya tidak salah jika saya katakana hidup itu penuh dengan kompromi. Setiap orang punya kepentingan dan preferensi masing-masing. Ketika preferensi tersebut bersinggungan dengan kehendak dan kepentingan orang lain, maka dilakukanlah kompromi agar hidup tetap harmonis.

Gambaran tersebut cukup sesuai bagi orang tua saya. Sudah sejak lama ibu saya ingin mengganti tempat tidur dari kasur isi kapuk diganti dengan springbed. Alasan ibu saya, untuk kenyamanan. Bapak saya tidak bersedia dengan alasan beliau malah merasa tidak nyaman tidur di atas springbed, panas katanya. Ibu saya mengalah. Karena permasalahannya adalah tempat tidur, maka harus ada yang mengalah kan?

Namun ada suatu momentum yang memaksa bapak dan ibu untuk kompromi lagi, dan kali ini bapak yang bersedia mengalah. Ibu saya mengalami sakit di pinggang dan punggung belakang. Untuk alasan kesehatan ibu itulah, ibu ingin membeli springbed khusus untuk penderita sakit tulang belakang (keras bo’). Hari ini springbed itu datang sebagai saksi bahwa hidup itu penuh dengan tenggang rasa dan kompromi (asal alasannya kuat ya, Pak?)

Kebiasaan Unik

Anak membawa gen dari orang tuanya. Anak saya Razan, laki-laki, maka dia membawa gen X dari saya dan gen Y dari suami saya. Saya belum tahu banyak apa yang diwarisi Razan dari suami saya, yang sudah jelas pasti adalah dia mewarisi sifat keras kepala dan… kebiasaan unik saya.
Saya punya dua kebiasaan yang turun dari orang tua saat hendak dan sedang tidur. Dari bapak, ketika tidur saya terkadang mengeretakkan gigi, seperti orang mengunyah, berisik. Ini saya ketahui dari sepupu saya, Meisara, yang tidur seranjang dengan saya ketika awal nge-kos di Jogja. Orang-orang yang selanjutnya menginformasikan kepada saya tentang kebiasaan ini adalah teman-teman KKN nDalangan. Menurut mereka, saya melakukan hal tersebut kalau siang harinya sedang banyak kegiatan alias ketika saya sedang lelah. Kebiasaan tersebut tentu tidak saya ketahui kalau tidak ada yang memberi tahu.
Kebiasaan kedua saya warisi dari ibu saya. Entah kenapa saya lebih nyaman tidur telungkup sambil menggerakkan kaki kiri saya ke kiri dan kanan. Dan… Razan juga seperti itu! Jadinya suami saya hanya bisa geleng-geleng kepala saat melihat saya dan Razan ‘olahraga kaki kiri’ saat hendak tidur hehehe…
Kebiasaan unik apa yang Anda warisi dari orang tua Anda?

Minggu, 08 Februari 2009

Wafatnya Ketua DPRD-SU dan Penyampaian Aspirasi yang Santun

Selasa siang, tanggal 3 Februari 2009, saya membaca advertorial di halaman terakhir Harian Waspada. Isinya ucapan selamat dari salah satu lembaga bimbingan belajar atas diwisudanya putra ke-2 Drs. H. A. Aziz Angkat, M.SP (Ketua DPRD Sumatera Utara) dari Fakultas Ekonomi USU.
Tidak ada yang terlalu istimewa dari iklan tersebut karena toh kita biasa melihat iklan seperti itu di surat kabar (yang terlintas di benak saya waktu itu hanyalah: Alhamdulillah, ada satu lagi anak manusia yang telah membahagiakan orangtuanya dengan keberhasilannya menyelesaikan pendidikan).
Yang mengagetkan adalah berita yang sorenya saya saksikan di MetroTV. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Pak Aziz meninggal dunia di Gleni Hospital. Penyebabnya serangan jantung saat terjadi demonstrasi mengenai pemekaran Propinsi Sumatera Utara di kantor DPRD.
Massa demonstran yang dikomandoi oleh panitia pembentukan Propinsi Tapanuli (Protap) bertindak anarkis dan merangsek masuk ke ruang rapat dewan. Mereka berniat memaksa ketua DPRD-SU menggelar sidang paripurna pembentukan Protap pada saat itu juga. Beberapa petugas keamanan dan anggota dewan berusaha menghindarkan Pak Azis dari kepungan massa. Para demonstran mulai tidak terkendali. Mereka semakin beringas dan merusak ruang rapat dewan, melempari petugas dengan benda-benda yang dapat mereka temukan. Kursi dan papan nama anggota dewan pun melayang, bahkan peti mati yang dibawa para pengunjuk rasa ikut dilempar kearah petugas.
Massa mengejar Pak Azis, melontarkan kata-kata yang tidak senonoh, bahkan berusaha memukul beliau (seorang saksi menyatakan, demonstran ada juga yang berusaha menendang). Penghargaan yang tulus patut kita berikan kepada H. Azwir Sofyan (penasehat Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD-SU) dan Asnan Said (anggota Fraksi Partai Golkar) yang menjadikan dirinya sebagai tameng bagi Pak Azis saat kondisinya semakin terdesak, serta beberapa petugas keamanan yang diakui Pak Azwir ikut melindungi almarhum dari kepungan massa.
Di WaspasaOnline terdapat gambar yang menunjukkan beliau ditonjok pada rahang sebelah kanan. Akibat situasi yang chaos tersebut, Pak Azis jatuh pingsan dan langsung dievakuasi petugas. Sayangnya proses evakuasi terlambat akibat ulah para demonstran yang menghalang-halangi mobil Dalmas (Pengendali Massa) yang membawa Pak Azis keluar dari sekretariat dewan. Mereka melintangkan angkutan kota di gerbang keluar kantor dewan. Tidak hanya itu, mobil Dalmas tersebut juga dilempari batu dan helm.
Ajal memang tidak ada yang mengetahui kapan datangnya. Seperti halnya yang terjadi pada Pak Azis. Kemarin (02/02/2009) dia masih berbahagia karena wisuda Agung, anaknya, hari ini (03/02/2009) ternyata beliau dipanggil oleh sang Khalik.
Sebagai orang awam, saya tidak terlalu mengenal sosok Pak Aziz Angkat yang merupakan fungsionaris partai Golkar ini. Sejauh yang saya baca, tidak banyak pemberitaan maupun pernyataan beliau yang dikutip koran-koran lokal seperti halnya politisi-politisi lainnya. Beliau baru saja menjadi ketua DPRD-SU menggantikan Abah Wahab (Abdul Wahab Dalimunthe) yang mundur karena mencalonkan diri menjadi gubernur Sumatera Utara pada Pilgubsu yang lalu. Sebagai warga Medan, saya mengucapkan turut berbela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga tabah dan sabar menghadapi cobaan ini.
Mengingat banyaknya wacana pemekaran daerah di Sumatera Utara selain Protap, seperti Propinsi Sumatera Timur, Propinsi Nias, Propinsi Pantai Barat, Propinsi Sumatera Tenggara, pemekaran Medan menjadi Medan Kota dan Medan Utara, saya berharap wafatnya Pak Azis sedikit banyaknya bisa menggugah hati orang-orang yang berkepentingan terhadap segala bentuk wacana pemekaran ini (baca: bagi-bagi kekuasaan) untuk tidak memaksakan kehendak. Dewasalah dalam berdemokrasi. Segala sesuatu ada peraturan dan prosedurnya sendiri, misalnya saja dalam hal pemekaran wilayah harus mengacu pada UU No. 32 tahun 2004 dan PP No. 78 tahun 2007.
Apabila terjadi perbedaan persepsi mengenai penafsiran dan pelaksanaan undang-undang, tentu hal tersebut dapat diselesaikan secara hukum atau politis. Jangan hanya menggerakkan massa, yang kadang-kadang malah tidak mengetahui secara detail apa yang mereka perjuangkan.
Jangan asal mengecam , karena kecaman boleh jadi disebabkan ketidaktahuan mengenai tata tertib yang berlaku. Jangan asal mengancam, sebab terkadang ancaman tidak sepenuhnya Anda inginkan terjadi. Ada hal yang memilukan yakni terdapat spanduk bertuliskan “Provinsi Tapanuli, Paripurna atau Mati” yang diusung para mahasiswa dari salah satu PTS di Sumut. Ironis sekali, karena yang terjadi kemudian adalah pilihan yang terakhir mereka tawarkan, meninggalnya wakil rakyat. Tentu sebenarnya mereka tidak menginginkan hal tersebut.
Pada kejadian unjuk rasa lain, saya merasa agak lucu saat menyaksikan ada sekelompok demonstran, tapi ketika diajak berdialog oleh pihak yang didemo, duduk dan bicara baik-baik tentang apa yang mau disampaikan, eh malah menolak dan memilih tetap berorasi di depan gedung. Nah lho, sebagian masyarakat kita berarti beranggapan “kalau mau apa-apa ayook demon, nanti pasti dikasih apa yang kita minta; andaikan belum dikabulkan apa yang diminta, ancam saja kalau kita nanti akan membawa massa lebih banyak”.
Lebih parahnya lagi sebagian masyarakat kita sepertinya punya stereotype tersendiri tentang demonstrasi. Ngomong dengan lantang, dan selagi bisa rusakin aja barang-barang di sekitar tempat demonstrasi untuk menunjukkan keseriusan tuntutan. Masalah hukum itu urusan nanti, apalagi beberapa tahun belakangan ini aparat kepolisian bersikap sedikit lunak kepada para demonstran karena sepertinya ‘takut’ mendapat pemberitaan dan pencitraan negatif dari media massa.
Saya sangat berharap media massa mampu mendidik masyarakat dengan menayangkan demonstrasi damai ala PKS (bukan promosi lho). Jadi masyarakat kita tidak melulu melihat demonstrasi anarkis yang bikin miris. Demonstrasi destruktif yang bikin kita makin primitif. Merusak fasilitas umum, merusak fasilitas kampus (kampus sendiri lagi!). Apalagi saya perhatikan, begitu disorot kamera, terkadang para demonstran ini agak lebay (berlebihan), sadar kamera kali ya, biar terlihat keren di tv.
Pada akhirnya, sebagai sesama penduduk Nusantara tercinta ini, saya hanya ingin mengingatkan, apabila kita punya usulan atau kehendak, sampaikanlah keinginan tersebut secara santun kepada pihak-pihak terkait. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berbudaya. Bertindak brutal belum tentu memuluskan terwujudnya harapan kita. Semua hal ‘kan ada aturan mainnya. Setuju tidak?

I Finally Found Someone

Ini lagu 'nyebelin'. Gimana nggak,  lagu yang keren begini durasinya bentar banget. But, I love this song no matter what.  Saya juga yakin Anda akan jatuh cinta pada lagu ini, kalau tidak pada melodinya, tentu pada liriknya. Mungkin bait-bait pada lagu ini mewakili perasaan Anda bertemu kekasih tercinta setelah sekian  lama (probably) mencari dan menanti kehadirannya. Persembahkanlah lagu ini untuk orang tercinta Anda.

"I Finally Found Someone" by: Bryan Adams Feat. Barbara Streisand


Ohh yeah...mmmmm

I finally found someone, who knocks me off my feet,
I finally found the one, who makes me feel complete.

It started over coffee,
We started off as friends,
Its funny how from simple things,
The best things begin.

This time its different, (nah nah nah nah)
Its all because of you, (nah nah nah nah)
Its better than its ever been,
Cause we can talk it through...

My favorite line,
Was can i call you sometime?
Its all you had to say,
To take my breath away.

Chorus:

This is it,
Oh i finally found someone,
Someone to share my life, i finally found the one,
To be with everynight
Cause whatever i do, its just got to be you
My life has just begun, i finally found someone

Did i keep you waiting? i didn't mind.
I apologize. Baby thats fine.
I will wait forever just to know you were mine.
You know i love your hair, are you sure it looks right?
I love what you wear, isnt it too tight?
Your exceptional, i cant wait for the rest of my life...

Repeat Chorus

Cause whatever i do, its just got to be you
Oh my life has just begun...i finally found...someone.

Have You Ever Really Loved a Woman

By: Bryan Adams

To really love a woman,
To understand her,
You've got to know her deep inside ...
Hear every thought,
See every dream,
And give her wings when she wants to fly.
Then when you find yourself lying helpless in her arms ...
You know you really love a woman

When you love a woman,
You tell her that she's really wanted.
When you love a woman,
You tell her that she's the one.
She needs somebody, to tell her that it's gonna last forever.
So tell me have you ever really ... really, really ever loved a woman?

To really love a woman,
Let her hold you,
Till you know how she needs to be touched.
You've got to breathe her, really taste her,
Till you can feel her in your blood.
And when you see your unborn children in her eyes ...
You know you really love a woman.

When you love a woman,
You tell her that she's really wanted.
When you love a woman,
You tell her that she's the one.
She needs somebody, to tell her that it's gonna last forever.
So tell me have you ever really ... really, really ever loved a woman?

You've got to give her some faith,
Hold her tight, a little tenderness.
You've got to treat her right.
She will be there for you taking good care of you ...
You really gotta love your woman.

And when you find yourself lying helpless in her arms,
You know you really love a woman.

When you love a woman,
You tell her that she's really wanted.
When you love a woman,
You tell her that she's the one.
She needs somebody, to tell her that it's gonna last forever.
So tell me have you ever really ... really, really ever loved a woman?
So tell me have you ever really ... really, really ever loved a woman?

So tell me have you ever really ... really, really ever loved a woman

You're All I Need

By White Lion

I know that she's waiting
For me to say forever
I know that I sometimes
Just don¹t know how to tell her
I want to hold and kiss her
Give her my love
Make her believe
'Cause she doesn't know
She doesn't know
You're all I need beside me girl
You're all I need to turn my world
You're all I want inside my heart
You're all I need when we're apart

I know that she's always
There when I need her loving
I know that I've never
Told her how much I love her
I see her face before me
I look in her eyes
Wondering why
She doesn't know
She doesn't know
She doesn't know

You're all I need beside me girl
You're all I need to turn my world
You're all I want inside my heart
You're all I need when we're apart

Say, say that you¹ll be there
Whenever I reach out
To feel your hand in mine
Stay, stay within my heart
Whenever I'm alone
I'll know that you are there

You're all I need beside me girl
You're all I need to turn my world
You're all I want inside my heart
You're all I need when we¹re apart
You're all I need
All that I need
Is for you to believe
All that I need
Is you

A Shoulder To Cry On

By Tommy Page
Life is full of lots of up and downs
But the distance feels further
When its headed for the ground
And theres nothing more painful
Then to let your feelings take
You down

Its so hard to know
The way you feel inside
When theres many thoughts
And feelings that you hide
But you might feel better
If you let me walk with you
By your side

Chorus:

And when you need
A shoulder to cry on
When you need
A friend to rely on
When the whole world is gone
You wont be alone
Ill be there
Ill be your shoulder to cry on
Ill be there
Ill be your friend to rely on
When the whole worlds gone
You wont be alone cause Ill be there

All of the times
When everything is wrong
And your feeling like
Theres no use going on
You cant give it up
Ill help you work it out
And carry on

Side by side
With you till the end
Ill always be the one
A shoulder to cry on continued

To firmly hold your hand
No matter what is said or done
Our love will always continue on

Chorus:

Everyone needs a shoulder to cry on
Everyone needs a friend to rely on
When the whole worlds gone, you wont be alone
cause Ill be there
Ill be your shoulder to cry on
Ill be there
Ill be the one to rely one
When the whole worlds gone, you wont be alone
cause Ill be there
And when the whole world is gone
Youll always have my shoulder to cry on

Sabtu, 07 Februari 2009

Let’s Cook

I’m not a good cook, a bad one malah. Jika mencicipi makanan, saya tidak bisa menyebutkan bumbu apa yang kurang dari suatu makanan. Berbeda sekali dengan orang tua dan adik-adik saya yang cowok semua itu, masing-masing bisa diandalkan pendapatnya mengenai cita rasa. Yah, bagaimana mau jadi juru masak yang baik kalau icip-icip aja gak bisa ya. Beruntungnya, saya memiliki suami yang tidak menolak dimasakin apa saja.
Saya cukup hapal bumbu-bumbu untuk masakan-masakan wajib maupun masakan kesukaan suami seperti sambalado daging, sup, soto, gulai, tongseng, semur. Tapi karena kelemahan saya mencicipi rasa, not get the feeling kapan timing yang tepat dalam hal memasukkan bahan, ketidaksabaran menunggu (kadang belum waktunya membalik ikan, ikan tetap aja dibalik), nyambi masak dengan melakukan pekerjaan yang lain dan sebagainya, masakan saya terkadang jadinya ka-jol (kagak jolas) kata adik saya.
Practice makes perfect, ya..ya… saya belajar memasak sesering dan sebaik mungkin dengan mendengarkan tips-tips mengolah bahan makanan dari senior-senior di bidang masak-memasak. Tapi tetap saja saya tidak puas terhadap hasil masakan saya (apalagi orang lain ya). Belum lagi kalau harus dibandingkan dengan ibu saya.
Suami saya sih bilang “kalau masakan Mama, gosong juga enak kok”, hahaha… Bukan penilaian yang objektif tentu saja.
Nah, karena tidak mungkin menang dari ibu saya yang memang pandai memasak. Saya menerapkan strategi yang cukup jitu yaitu dengan cara mengambil posisi menjadi cook yang menspesialisasikan diri pada masakan-masakan yang tidak pernah atau jarang dimasak oleh ibu saya hehehe…. Mulailah saya hunting buku-buku resep di Gramedia, pinjam kliping resep masakan milik Bude saya dan browsing di internet. Supaya rasa makanan seperti seharusnya maka secara strict saya ikuti panduan yang ada. Maka jadilah di rumah kami sering dihidangkan steak, ikan panggang, otak-otak tenggiri, berbagai hidangan pasta, roti-rotian misalnya roti unyil, dan sebagainya. Kebetulan suami juga suka. Kalau ingin masakan versi ibu, saya tinggal import hihihi…
Well, every woman out there. Walau sesekali, meskipun gak enak, cobalah memasak untuk keluarga kita. Praktekkan resep-resep yang mudah dan ringkas dulu seperti udang goreng mentega, atau yang paling mudah ayam goreng tepung (tepungnya yang siap saji aja). Selamat mencoba…

Menyoal Nama Bandara Kuala Namu

Pembangunan Bandara
Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandar udara baru untuk kota Medan, Indonesia. Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, terletak di Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang. Kuala Namu akan menggantikan Bandara Polonia yang sudah berusia lebih dari 70 tahun. Saat selesai dibangun, Kuala Namu yang diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya, akan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta.
Pemindahan bandara ke Kuala Namu telah direncanakan sejak tahun 1991. Persiapan pembangunan diawali pada tahun 1997, namun krisis moneter yang dimulai pada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak saat itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga muncul momentum baru saat terjadi kecelakaan pesawat Mandala Airlines pada September 2005 yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari Polonia. Kecelakaan yang merenggut nyawa Gubernur Sumatra Utara Tengku Rizal Nurdin tersebut juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara meninggal dunia akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan pemukiman. Hal ini menyebabkan munculnya kembali seruan agar bandara udara di Medan segera dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai. Selain itu, kapasitas Polonia yang telah lebih batasnya.
Recana pembangunan selama bertahun-tahun terhambat masalah pembebasan lahan yang belum terselesaikan. Namun pada November 2006 dilaporkan bahwa Angkasa Pura II telah menyelesaikan seluruh pembebasan lahan.
Pembangunannya direncanakan akan dilaksanakan sepanjang tiga tahap. Tahap I dimulai pada 29 Juni 2006 dan selesai pada tahun 2009 atau paling lambat 2010. Tahap ini dibangun sendiri oleh pemerintah dengan PT. Angkasa Pura II, dengan pembagian berupa sisi darat (misalnya terminal, areal parkir) dibangun Angkasa Pura sementara sisi udara dibangun Direktorat Jenderal Udara. Dana untuk pembangunan Tahap I terdiri dari Rp. 1,3 triliun dari Angkasa Pura dan dana pinjaman sebesar Rp. 2,3 triliun. Pada akhir November 2006 juga diumumkan pemenang tender untuk tim perancang bandara. Setelah itu, pemenang diberi waktu delapan bulan untuk merancang bandara. Tahap II yang direncanakan dibangun bersama oleh pemerintah dan investor, akan dimulai tahun 2010.
Pembangunan Tahap I disertai pula oleh pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Aras Kabu di Kecamatan Beringin ke bandara yang berjarak sekitar 450 meter. Stasiun Aras Kabu sendiri terhubung ke Stasiun Medan dengan jarak 22,96 km dengan jarak tempuh berkisar antara 16-30 menit.
Ada pula usulan pembangunan Jalan Tol Medan-Kuala Namu sebagai usaha pengembangan prasarana pengangkutan dari dan ke bandara. Namun pelaksanaan pembangunan selama periode pembangunan jalan tol tahun 2005-2010 belum dikabulkan oleh pemerintah pusat.
Tahap I bandara diperkirakan dapat menampung tujuh hingga 10 juta penumpang dan 10.000 pergerakan pesawat pertahun, sementara setelah selesainya Tahap II bandara ini rencananya akan menampung 25 juta penumpang pertahun.
Luas terminal penumpang yang akan dibangun adalah sekitar 6,5 hektar dengan fasilitas area komersial seluas 3,5 hektar dan fasilitas kargo seluas 1,3 hektar. Bandara International Kuala Namu memiliki panjang landas pacu 3.750 meter, dan sanggup didarati oleh pesawat berbadan lebar. [disarikan dari Wikipedia Indonesia]

Apakah nama yang tepat bagi Bandara Kuala Namu?
Yang jadi perbincangan hangat dan perdebatan mengenai Bandara Kuala Namu bukan mengenai pembangunannya yang tersendat-sendat, namun justru tentang nama yang akan diberikan untuk bandara tersebut.
Kita tahu sendiri di Sumatera Utara ada banyak etnis, dan yang terjadi adalah perang opini di koran lokal bahwa suku X merasa dialah yang paling berhak mengajukan nama bagi bandara yang sedang dibangun tersebut. Suku X ingin bandara dinamakan sesuai nama tokoh yang dibanggakannya, “Pokoknya harus si Anu, dia itu hebat, kami siap memperjuangkannya�. Sementara suku Y juga berpikiran sama. Belum lagi suku Z, yang mengatakan “kok suku X aja yang mau membanggakan tokohnya, nama jalan, nama universitas, nama lain-lain sudah memakai nama tokoh dari sukunya, gantian dong, emang dia aja yang tinggal di Sumut�.
Ada juga warga yang mengusulkan nama yang relatif lebih ‘aman’. Aman dalam artian tidak didasarkan pada kesukuan tokoh tersebut, tapi pada kiprah si tokoh secara nasional maupun internasional. Bahkan ada juga yang menyarankan daripada susah-susah menentukan nama bandara berdasarkan nama tokoh, saling bersilat lidah antar suku untuk memberi pembenaran terhadap pilihan masing-masing, lebih baik nama bandaranya berdasarkan tempat keberadaannya, yaitu Bandara Internasional Kuala Namu.
Beberapa nama tokoh yang diajukan sebagai nama bandara Kuala Namu antara lain: Sisingamangaraja XII, Amir Hamzah, Adam Malik, Jenderal A.H. Nasution, Tengku Rizal Nurdin dan Marah Halim.
Anda pilih yang mana? Atau Anda punya alternatif nama yang lain? Kalau saya belum punya pilihan, masih banyak waktu untuk berpikir sepertinya, ‘coz bandaranya aja belum rampung-rampung hehe… Yang terpikir saat ini adalah kalau bandara Polonia pindah ke Kuala Namu, anak saya Razan, bakal susah lihat pesawat take-off dan landing karena bandaranya udah jauh. Biasanya seminggu sekali kami ke Taman Dirgantara, yang tepat berada di samping bandara. Ntar kalau dia minta “Ma, Razan mau ke Polonia� bakal gak ada lagi pesawat yang lagi parkir dan bisa dihitungnya. Yang ada mungkin gedung-gedung tinggi dan perumahan-perumahan mewah. Wallahua’lam….